Bisnisnews – Semangat menjadi insan normal yang mampu menggabungkan ibadah besar dengan profesionalisme dalam bekerja menjadi pilar teguh bagi Bagya Mulyanto.
Bagya Mulyanto, Direktur Keuangan Perum Bulog, sebuah BUMN yang bertanggung jawab menyediakan bahan pangan untuk masyarakat, bercerita dalam majalah Pajak tentang rasa syukurnya bekerja di Bulog.
Bagi Bagya, tugas besar menyediakan kebutuhan pangan pokok bagi masyarakat menjadi ibadah yang diemban dengan penuh keikhlasan.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Sosok Ini Berhasil Memberdayakan Komunitas Perempuan di Lamongan Jatim, Melalui Pendampingan BRI
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berbekal gelar dari Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman, Bagya memiliki tanggung jawab penting dalam menjaga ketersediaan pangan dan memastikan bahwa tak ada warga yang mengalami kesulitan dalam memperoleh makanan.
Perum Bulog mengemban tugas utama untuk menyediakan tiga komoditas pokok, yakni beras, jagung, dan kedelai.
Peran Bulog semakin menonjol, terutama dalam menghadapi tantangan era pandemi dan situasi dunia yang penuh gejolak.
Baca Juga:
Figur Inspiratif Lokal Gerakkan UMKM di Desa Bululor, Jambon, Ponorogo, Diberdayakan BRI
Rosan Perkasa Roeslani Jelaskan Soal Rencana Investasi Apple Sebesar 1 Miliar Dolar AS di Indonesia
Bagya menyadari pentingnya tugas ini dan berkomitmen untuk memberikan yang terbaik.
Selain menjalankan tugas pokoknya, Bagya juga memegang peranan krusial dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan.
Dengan bijaksana, ia memastikan permodalan Bulog berjalan lancar dan menghindari kendala keuangan.
Perusahaan berhasil mencatatkan laba dalam beberapa tahun terakhir, dan Bagya penuh optimisme bahwa prestasi ini akan terus berlanjut di masa depan.
Baca Juga:
Di Hadapan Para Pimpinan Perusahaan AS – ASEAN, Prabowo Subianto Puji Kinerja Kabinet Merah Putih
Bagya Mulyanto juga menerapkan prinsip benefit-cost ratio dalam mengelola keuangan perusahaan.
Ia memberikan keleluasaan kepada para staf untuk merumuskan program kegiatan yang mengedepankan keseimbangan antara manfaat dan biaya yang dikeluarkan.
Selain menjadi seorang profesional yang mahir dalam bidang keuangan, Bagya juga memiliki pandangan filosofis terhadap pajak.
Bagi Bagya, membayar pajak bukanlah sekadar kewajiban hukum, melainkan bagian dari ibadah dan tanggung jawab yang tak boleh diabaikan.
Ia percaya bahwa pajak adalah bentuk redistribusi pendapatan untuk kepentingan umum, sejalan dengan konsep zakat.
Masa pandemi membawa Bulog dalam peran ekstra, terutama dalam mendistribusikan bantuan pangan kepada rakyat.
Pengalaman ini membekas di benak Bagya dan para karyawan Bulog.
Meskipun dihadapkan pada tantangan dan rasa takut, semangat dan tanggung jawab Bagya dan para karyawan Bulog menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Sosok Bagya Mulyanto tak hanya menjadi contoh sukses sebagai Direktur Keuangan, namun juga menjadi inspirasi karena kemampuannya dalam beribadah besar sambil menjadi pilar penting dalam menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Semangat Bagya dalam menjalani tanggung jawab di Bulog menjadi teladan bagi banyak orang, terutama dalam menghadapi tantangan dan kesulitan dalam kehidupan.
Sumber info: Majalah PAJAK