BISNISNEWS.COM – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno optimistis pembentukan koalisi besar tidak lama lagi akan terbentuk pasca-Lebaran 2023.
“Kalau memungkinkan, selalu memungkinkan opsi itu selalu ada selalu terbuka.”
“Akan tetapi, kalau mau kuantifikasi waktunya, kami targetkan rasanya agak sulit kami bisa kasih ancar-ancar mau targetkan kapan,” ujar Eddy di Kantor DPP PAN, Kamis malam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski begitu, dia masih belum bisa memastikan tanggal pastinya pembentukan koalisi besar yang merupakan penggabungan antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), dan belakangan PDI Perjuangan.
Baca artikel penting lainnya di media online Hello.id – salah satu portal berita terbaik di Indonesia.
Menurut Eddy, membutuhkan kesamaan pikiran untuk membentuk koalisi besar.
Hal ini tentu membutuhkan waktu agar tidak tergesa-gesa dalam menghasilkan keputusan.
Baca Juga:
Kelola Persediaan dan Stock Opname dengan Software Akuntansi Kledo
Aplikasi “Nihao China” Dilansir sebagai Solusi Terpadu bagi Wisatawan Internasional
Xinhua Silk Road: Hainan FTP Berkomitmen Terus Mengoptimalkan Iklim Usaha
“Untuk menyamakan target itu, butuh waktu sehingga kami tidak mau terburu-buru daripada ini menjadi sebuah keputusan yang tergesa-gesa yang nanti harus dievaluasi kembali,” katanya.
Menurut dia, masih ada waktu untuk memutuskan kapan koalisi besar akan terwujud.
Adapun Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 masih menyisakan waktu 10 bulan lagi.
“Memang untuk membangun koalisi itu kami punya waktu untuk berdiskusi, berdialog untuk menyamakan visi dan misi,” tambah Eddy.
Baca Juga:
Ulang Tahun ke-9, JULO Telah Salurkan 27 Triliun untuk Modal Usaha hingga Pendidikan
Vantage Raih Dua Nominasi di Vietnam dan Inggris dalam Ajang Finance Magnates Awards 2025
Selain itu, dia juga mengungkapkan PAN merupakan partai yang sudah dua kali mengusung Prabowo Subianto menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.
“Jadi, ibaratnya kalaupun ada pembicaraan yang lebih intensif lagi dengan Gerindra dan Prabowo lagi, ya, kami ibaratnya PAN tinggal klik begitu saja,” ucap dia.
Hal itu juga salah satu penyebab PAN mengunjungi Prabowo beberapa waktu lalu.
“Untuk kembali kami membangun gagasan, membangun kembali pemikiran yang telah kami lakukan pada Pilres 2014 dan 2019,” tutur dia.***













