Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Ungkap Alasan Sebut PPP Sebagai Saudara Tua PDIP

- Pewarta

Selasa, 2 Mei 2023 - 10:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pertemuan antara PDIP dan PPP di kantor PDI Perjuangan. (Instagram.com/@dpp.ppp)

Pertemuan antara PDIP dan PPP di kantor PDI Perjuangan. (Instagram.com/@dpp.ppp)

BISNISNEWS.COM – Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai “saudara tua” PDI Perjuangan karena melihat dari dekatnya waktu berdirinya dua partai politik itu.

“Dari sejarah kelahiran, PPP lahir pada 5 Januari 1973, sementara PDI 10 Januari 1973.”

“Jadi, PPP ini ‘saudara tua’, malah lebih tua dari PDI. Jadi, luar biasa,” kata Hasto Kristiyanto dalam pertemuan antara PDIP dan PPP di Kantor PDIP, Jakarta, Minggu, 30 April 2023.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca artikel menarik lainnya di sini: Megawati Soekarnoputri Kantongi 10 Nama Calon Wapres yang akan Berpasangan dengan Ganjar Pranowo

Pimpinan dua partai politik itu bertemu untuk pertama kalinya di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu, 30 April 2023 untuk mengukuhkan kerja sama politik memenangkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Plt. Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono beserta jajaran pengurus pusat PPP berjalan kaki dari kantor mereka menuju Kantor DPP PDI Perjuangan.

Di Gerbang Kantor PDIP, Hasto Kristiyanto menyambut kedatangan rombongan PPP dan mengantar mereka ke ruang pertemuan di lantai 5.

Di lantai 5, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyambut kedatangan Mardiono. Presiden Ke-5 RI itu mempersilakan Mardiono masuk ke ruang pertemuan.

“Monggo,” kata Megawati ke Mardiono.

“Mohon maaf lahir batin,” kata Mardiono kepada Megawati.

Di sela-sela masuknya rombongan elite PPP ke ruangan, salah satu dari mereka memberikan buku kepada Megawati Soekarnoputri. Buku yang sama diberikan kepada Ganjar Pranowo.

Pertemuan antara dua partai itu diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, kemudian mars masing-masing partai, dan pembacaan isi teks Pancasila.

Hasto, selepas menyapa masing-masing pengurus partai lanjut memekikkan “Merdeka!” dalam pertemuan.

Sekjen PDI Perjuangan yang duduk di satu barisan sama dengan Ganjar, Megawati, dan Mardiono, menyampaikan pertemuan dua partai politik itu merupakan momentum mengukuhkan kerja sama politik memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

“Karena itu, di sini hadir capres (calon presiden) Bapak Ganjar Pranowo,” kata Hasto.

Dia kemudian membuka pertemuan yang berlangsung tertutup itu.

“Dan, atas seizin Ibu Megawati, pertemuan untuk mengukuhkan kerja sama parpol dalam rangka penguatan sistem presidensial mohon izin dibuka,” kata Sekjen PDI Perjuangan.

Di akhir pengantarnya itu, Hasto sempat membacakan pantun.

“Buah semangka hijau isinya merah. Rasanya manis bikin semua cerah.”

“Kerja sama kedua partai ini membawa amanah, bagi Indonesia maju, dan rakyat menuai berkah,” kata Hasto yang disambut tawa dan tepuk tangan peserta pertemuan.

Pertemuan Mardiono dan Megawati di Kantor DPP PDIP merupakan yang pertama kali setelah dua partai mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024.

Dua partai itu merupakan partai politik yang secara resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden Pilpres 2024.

Ganjar Pranowo yang saat ini masih aktif sebagai Gubernur Jawa Tengah diumumkan secara resmi sebagai calon presiden dari PDIP pada 21 April 2023.

Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan itu secara langsung pada Rapat DPP Partai Ke-140 Diperluas Tiga Pilar dengan agenda konsolidasi internal dan silaturahmi Idul Fitri 1444 H di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

PPP ikut memberi dukungan kepada Ganjar pada 26 April 2023 sebagaimana diumumkan Mardiono di kediamannya, Kabupaten Sleman, DI. Yogyakarta.

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan berlangsung pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI.

Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara.***

Berita Terkait

Iwan Kurniawan Lukminto Ditetapkan Tersangka Kasus Kredit Sritex Rp1,08 Triliun
Di Tengah Pusaran Hoaks dan Gugatan Hukum, Secarik Ijazah Menjadi Medan Politik yang Absurd
Soeharto Perpeluang Peroleh Gelar Pahlawan 2025 Ini, Pernah Diajukan 2 Kali dan Terkendala TAP MPR
Indonesia Saat Ini Sedang Tidak Baik-baik Saja, Mantan Wapres Ma’ruf Amin: Saya Kira Kita Semua Tahu
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi Tanggapi Terkait Soal Isu Reshuffle Kabinet Merah Putih
Di Depan Jokowi, Prabowo Subianto: Kalau Saya Kecewakan Kepercayaan Rakyat, Saya Malu Maju Lagi
Pertemuan Jokowi dan Prabowo, AHY Sebut Silaturahmi Antar Pemimpin Bangsa Sebagai Kegiatan yang Baik
Prabowo Subianto Minta Pemenang Piilkada dan yang Kalah Saling Kerja Sama untuk Layani Rakyat

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 08:53 WIB

Iwan Kurniawan Lukminto Ditetapkan Tersangka Kasus Kredit Sritex Rp1,08 Triliun

Sabtu, 17 Mei 2025 - 06:46 WIB

Di Tengah Pusaran Hoaks dan Gugatan Hukum, Secarik Ijazah Menjadi Medan Politik yang Absurd

Kamis, 1 Mei 2025 - 09:54 WIB

Soeharto Perpeluang Peroleh Gelar Pahlawan 2025 Ini, Pernah Diajukan 2 Kali dan Terkendala TAP MPR

Senin, 21 April 2025 - 13:56 WIB

Indonesia Saat Ini Sedang Tidak Baik-baik Saja, Mantan Wapres Ma’ruf Amin: Saya Kira Kita Semua Tahu

Sabtu, 19 April 2025 - 09:56 WIB

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi Tanggapi Terkait Soal Isu Reshuffle Kabinet Merah Putih

Berita Terbaru