BISNIS NEWS – Tekanan inflasi masih akan berlanjut hingga akhir tahun 2022. Tim analis ekonomi Bank Mandiri menyebutkan, inflasi bisa mencapai 6,27 persen di akhir tahun ini.
“Kenaikan inflasi itu sudah memperhitungkan first round dan second round impact dari kenaikan harga BBM.”
“Namun, tahun 2023, dengan respon kebijakan yang diambil, kami memperkirakan inflasi akan termoderasi menuju angka 4 persen,” kata ekonom Bank Mandiri Dian Ayu Yustina dalam keterangan pers Perkembangan Ekonomi Global dan Indonesia Triwulan III-2022, Selasa
4 Oktober 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Dian, melihat trend inflasi yang diperkirakan menurun di tahun 2023, maka dampak kenaikan harga BBM bersifat sementara.
Namun laju inflasi yang terus meningkat, menyebabkan belanja masyarakat tertahan sejak bulan Juli 2022.
Ekonomi Bank Mandiri Yudo Wicaksono mengatakan, laju inflasi tinggi mempengaruhi tingkat konsumsi dan pola konsumsi masyarakat.
Selain mempengaruhi daya beli masyarakat, inflasi tinggi menyebabkan masyarakat lebih selektif dalam berbelanja.
“Ke depan, kita melihat inflasi membuat masyarakat menata ulang belanja, mana yang priotas mana yang tidak.”
“Belanja masyarakat jadi tertahan, tidak mengalami kenaikan seperti di periode sebelumnya,” ujar Yudo Wicaksono.
Melihat jenis belanjanya, Yudo menyebut belanja ritel masih akan tetap stabil hingga akhir tahun ini. Sedangkan belanja yang melemah adalah belanja untuk leisure dan household.
“Belanja yang masih tinggi adalah jenis belanja mobilitas, belanja yang dibutuhkan untuk mempermudah mobilitas. Belanja ini tetap tinggi meski ada kenaikan harga BBM,” ucap Yudo. ***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Bisnisnews.com, semoga bermanfaat.