Termasuk Proyek Investasi Hilirisasi, Pabrik Kaca Asal Korea Selatan Mulai Berproduksi pada Agustus 2024

- Pewarta

Kamis, 4 Juli 2024 - 10:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (Facbook.com/@Bahlil Lahadalia)

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (Facbook.com/@Bahlil Lahadalia)

BISNISNEWS.COM  – Pabrik kaca milik KCC Glass Indonesia di Batang, Jawa Tengah akan mulai berproduksi pada Agustus 2024.

Pabrik kaca asal Korea Selatan itu dibangun pada Mei 2021 di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah.

KCC Glass merupakan investor asing pertama yang melakukan peletakan batu pertama di kawasan tersebut.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan hal itu di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).

“Kami mendapatkan investasi untuk proyek hilirisasi di Batang, yaitu KCC Glass. Ini akan mulai produksi pada Agustus tahun ini.”

“Ini hanya salah satu di antara proyek-proyek investasi hilirisasi Indonesia dari Korsel,” kata Bahlil.

Bahlil tidak menjelaskan secara rinci berapa kapasitas produksi dari pabrik tersebut.

Namun, saat upacara peletakan batu pertama pabrik pada 2021, ia menyatakan bahwa PT KCC Glass Indonesia diproyeksikan menjadi perusahaan kaca terbesar se-Asia Tenggara.

Pabrik KCC Glass Indonesia berdiri di atas lahan seluas 49 hektare, dengan nilai investasi sekitar Rp5 triliun. Proyek ini diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja bagi 1.200 orang.

Selain KCC Glass, Indonesia juga mendapatkan investasi besar dari perusahaan Korea Selatan lainnya.

Indonesia baru saja meresmikan pabrik baterai kendaraan listrik yang juga merupakan ekosistem baterai dan kendaraan listrik Indonesia di PT Hyundai LG Indonesia atau HLI Green Power di Karawang, Jawa Barat, Rabu.

Bahlil mengatakan, investasi Korea Selatan yang masuk ke Indonesia selama lima tahun terakhir sejak 2019 telah mencapai 14 miliar dolar AS atau kurang lebih Rp200 triliun.

Sebagian besar investasi Korea Selatan digunakan untuk mendukung proyek hilirisasi di Indonesia.

“Jadi sesuai arahan presiden agar investasi asing ini bersifat inklusif, tidak hanya didominasi oleh negara tertentu, tetapi harus mendatangkan banyak negara,” pungkasnya.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnisidn.com dan Infobumn.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Harianindonesia.com dan Hellodepok.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Berita Terkait

Terdepan dalam Praktik Sustainable Finance, BRI Menjadi Satu-Satunya BUMN Penerbit Obligasi Hijau di Tahun 2024
Alokasi APBN Sebesar Rp145 Trliun akan Sia-sia Jika Bulog Serap Gabah Petani di Bawah HPP Rp6.500
Titiek Soeharto Semprot Bulog Tak Mampu Serap Gabah Sesuai Harga Pemerintah dengan Rp6500
Bayarkan Dividen Interim Rp20,33 T, BRI Komitmen Beri Keuntungan Nyata ke Pemegang Saham Terutama Negara
Dorong Ekonomi Kerakyatan yang Inklusif, Inilah 10 Bukti Nyata Tentang Kontribusi BRI untuk Negeri
Perkuat Komiten Anti Korupsi, BRI Gelar Sosialisasi Bersama KPK Tentang Bahaya dan Dampak Korupsi
Mencapai Lebih 1 Juta Agen, Ini Dampak Ekonomi dan Sosial Keberadaan AgenBRILink Milik BRI
Buka Akses Keuangan ke Masyarakat, Dirut BRI Sunarso Dapat Penghargaan ‘Impact on Financial Industry Leadership’
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 17 Januari 2025 - 15:14 WIB

Terdepan dalam Praktik Sustainable Finance, BRI Menjadi Satu-Satunya BUMN Penerbit Obligasi Hijau di Tahun 2024

Kamis, 16 Januari 2025 - 10:51 WIB

Alokasi APBN Sebesar Rp145 Trliun akan Sia-sia Jika Bulog Serap Gabah Petani di Bawah HPP Rp6.500

Kamis, 16 Januari 2025 - 08:27 WIB

Titiek Soeharto Semprot Bulog Tak Mampu Serap Gabah Sesuai Harga Pemerintah dengan Rp6500

Rabu, 15 Januari 2025 - 11:50 WIB

Bayarkan Dividen Interim Rp20,33 T, BRI Komitmen Beri Keuntungan Nyata ke Pemegang Saham Terutama Negara

Selasa, 14 Januari 2025 - 21:26 WIB

Dorong Ekonomi Kerakyatan yang Inklusif, Inilah 10 Bukti Nyata Tentang Kontribusi BRI untuk Negeri

Senin, 13 Januari 2025 - 20:21 WIB

Perkuat Komiten Anti Korupsi, BRI Gelar Sosialisasi Bersama KPK Tentang Bahaya dan Dampak Korupsi

Senin, 13 Januari 2025 - 10:13 WIB

Mencapai Lebih 1 Juta Agen, Ini Dampak Ekonomi dan Sosial Keberadaan AgenBRILink Milik BRI

Sabtu, 11 Januari 2025 - 10:55 WIB

Buka Akses Keuangan ke Masyarakat, Dirut BRI Sunarso Dapat Penghargaan ‘Impact on Financial Industry Leadership’

Berita Terbaru