BISNISNEWS.COM – Persahabatan antara Calon Presiden Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto dengan Presiden RI ke-7 Jokowi disorot oleh pendakwah sekaligus pemilik Pondok Pesantren Ora Aji Gus Miftah.
Gus Miftah saat memberikan Tausiyah dalam HUT Golkar ke-59 menyatakan bahwa persahabatan antara Jokowi dan Prabowo Subianto.
Persahabatan itu diibaratkan seperti rantai sepeda, seperti yang pernah diungkapkan oleh Jokowi ke Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Tiga UKM Makanan Indonesia Ikuti Seoul Food & Hotel 2025 Melalui Fasilitasi BNI
Raja Ampat Memanas: Empat Tambang Nikel Disorot, Indikasi Korupsi Menguat di Balik Izin Lingkungan

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bapak, saya ingat dengan kalimat yang pernah disampaikan oleh Bapak Jokowi.”
“Pak Prabowo, saya ini senang naik sepeda dan sering ketika naik sepeda rantainya putus.”
“Tapi, percayalah pada saya Pak Prabowo rantai persahabatan kita, saya dan Prabowo yakinlah tidak akan pernah terputus,” tutur Gus Miftah.
Baca Juga:
MAKI Laporkan Pimpinan KPK Terkait Lambannya Penanganan Kasus Korupsi Dana CSR Bank Indonesia
Duel Elon Musk dan Donald Trump: Dampaknya pada Kebijakan Energi Baru dan Pasar Saham Amerika
Bank DKI–Bank Maluku Malut Jalin KUB, Dorong Konsolidasi Perbankan Daerah
Dia menirukan pernyataan yang pernah di ungkapkan oleh Jokowi kepada Prabowo.
“Dan malam hari ini, kita menjadi saksinya. Maka, saya sampaikan gak usah bangga punya teman segudang tapi di saat susah gudangnya jadi kosong,” tutur Gus Miftah di hadapan hadirin, Senin (6/11/2023).
Ia pun menyatakan lebih baik teman yang ada saat susah dan menolong walau cuma satu.
“Tapi, banggalah ketika temannya cuma satu, namun di saat susah ia punya segudang cara untuk menolong,” lanjutnya dan disambut riuh tepuk tangan para hadirin.***
Baca Juga:
CSA Index Juni 2025 Jadi Bukti Momentum Kebangkitan Pasar Saham Nasional
Komitmen BRI Mendapat Pengakuan atas Peran Nyata dalam Urban Farming dan Pemberdayaan Perempuan
Rumah BUMN Jadi Jembatan UMKM Lokal Promosikan Sambal Cita Rasa Khas Indonesia ke Mancanegara