BISNISNEWS.COM – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan alasannya terjun ke politik.
Yaitu untuk membangun kesejahteraan rakyat dengan memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.
Oleh sebab itu, ia konsisten menyampaikan hal tersebut kepada para elite selama 20 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Intinya saya sering bicara selama 20 tahun ini, bahwa ratusan tahun waktu zaman Belanda sampai sekarang terjadi suatu fenomena.”
“Yang saya sebut net outflow of national wealth atau kekayaan mengalir keluar negeri,” kata Prabowo Subianto.
Baca artikel lainnya, di sini: Jasa Siaran Pers Solusi untuk Kebutuhan Publikasi Press Release Secara Serentak di Puluhan Media dan Setiap Hari
Dia menyampaikan di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 2023 di Grand Ballroom Minhaajurosyidiin, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (7/11/2023).
Baca Juga:
Kelola Persediaan dan Stock Opname dengan Software Akuntansi Kledo
Aplikasi “Nihao China” Dilansir sebagai Solusi Terpadu bagi Wisatawan Internasional
Xinhua Silk Road: Hainan FTP Berkomitmen Terus Mengoptimalkan Iklim Usaha
Prabowo Subianto menjelaskan, ia berupaya untuk meyakinkan para elit atau pemimpin bangsa bahwa kondisi itu harus diubah.
Menurutnya, sangat disayangkan jika kekayaan tanah air justru mengalir dan dinikmati di luar negeri.
“Jadi perjuangan saya sekian puluh tahun adalah meyakinkan elit bangsa Indonesia bahwa kalau begini, untuk apa merdeka.”
“Untuk apa kita punya MPR, DPR kalau kekayaannya ke luar negeri terus,” ujarnya.
Baca Juga:
Ulang Tahun ke-9, JULO Telah Salurkan 27 Triliun untuk Modal Usaha hingga Pendidikan
Vantage Raih Dua Nominasi di Vietnam dan Inggris dalam Ajang Finance Magnates Awards 2025
“Di situ perlu ada perubahan dan itulah kenapa saya maju di politik,” tegasnya.
Prabowo Subianto juga mengaku melihat Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerapkan kebijakan yang tepat demi mencapai Indonesia Emas 2045.
Hilirisasi, kata Prabowo Subianto, merupakan salah satu kunci penting untuk mencapai kesejahteraan meskipun ditentang oleh banyak pihak seperti Uni Eropa.
“Beliau (Jokowi) canangkan hilirisasi, tidak kita izinkan bahan baku dijual mentah. Dengan hilirisasi itu ternyata banyak negara berang, Uni Eropa marah, kita digugat ke WTO.”
“Alhamdulillah, Pak Jokowi tidak bergeming dan mengatakan terus hilirisasi,” imbuh Prabowo Subianto.***













