BISNIS NEWS – Netflix menghadapi gugatan dari para pemegang sahamnya di Pengadilan Amerika Serikat.
Karena dinilai menyesatkan telah menjanjikan pertumbuhan pelanggan namun yang terjadi justru terjadi penurunan pelanggan.
Gugatan yang diajukan di pengadilan federal San Francisco pada Selasa, 3 Mei 2022.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
UMKM Gula Aren Temon Berhasil Ekspor Tembus Pasar Global Berkat BRI, Berdaya di Desa
Tarif Baja dan Aluminium Kanada Dinaikkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump Jadi 50 Persen
SCROLL TO RESUME CONTENT
Para pemegang saham Netflix itu meminta ganti rugi atas penurunan harga sahamnya tahun ini setelah perusahaan melewatkan perkiraan pertumbuhan pelanggannya.
Melansir Reuters, Jumat, gugatan diajukan oleh perwalian investasi yang berbasis di Texas dengan menggugat Netflix.
Beserta para eksekutifnya telah gagal menepati pertumbuhan pelanggan dan malah berkinerja melambat di tengah meningkatnya persaingan industri streaming.
Baca Juga:
BNI Siapkan Rp21 Triliun untuk Kebutuhan Uang Tunai Lebaran 2025, Layanan Perbankan Tetap Aman
Sinergi BRI dan BPJS Ketenagakerjaan Dorong Inklusi Jaminan Sosial bagi Pekerja Informal
Keberhasilan Cokelat Ndalem, Jadi Bukti Nyata Keberpihakan BRI Terhadap UMKM
Ada pun pihak yang digugat antara lain Co-Chief Executives Netflix Reed Hastings dan Ted Sarandos serta Chief Financial Officer Spencer Neumann.
Para penggugat mencari ganti rugi bagi investor yang memperdagangkan saham Netflix antara 19 Oktober 2021 dan 19 April 2022.
Saham Netflix terpantau turun hingga 20% pada Januari menyusul data pertumbuhan pelanggan melemah.
Kondisi itu semakin parah, terlihat dari saham Netflix yang jatuh lebih dari 35% pada April 2022.
Baca Juga:
Optimalkan Devisa Ekspor dan Perkuat Stabilitas Ekonomi, BRI Dukung Regulasi Baru DHE SDA
Ribuan Warga Bisa Pulang Tanpa Biaya, BRI Hadirkan Mudik Gratis Tahun 2025
BRI Group Berbagi 100.000 Paket Sembako Bagi di Bulan Ramadan, Perkuat Ketahanan Sosial Masyarakat
Hal itu terjadi karena Netflix kehilangan 200 ribu pelanggannya di kuartal pertama berbeda dari target yang dijanjikan yaitu pertumbuhan 2,5 juta pelanggan.
Perusahaan mengaitkan penurunan triwulanan itu dengan inflasi, persaingan dari layanan streaming lainnya, dan penangguhan layanannya di Rusia setelah invasi Rusia ke Ukraina, yang harus melepas sebanyak 700.000 pelanggan Netflix.
Juru bicara Netflix pun memilih untuk tidak menanggapi gugatan yang diajukan.
Demikian, dikutip Bisnisnews.com dari Mediaemiten.com, anggota jaringan Bisnis News Network (BNN).***