Indeks Daya Saing Global Indonesia yang Alami Penurunan dari 44 ke 50, Menurut Laporan WEF

- Pewarta

Senin, 25 Juli 2022 - 16:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. (Dok. setkab.go.id)

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. (Dok. setkab.go.id)

BISNIS NEWS – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menyatakan selama dua tahun terakhir para investor masih ragu untuk berinvestasi di Indonesia.

Data tersebut dikutip Sakti dari World Economic Forum (WEF) dengan laporan Indeks Daya Saing Global Indonesia di tahun 2019 yang mengalami penurunan dari 44 ke 50.

“Menurut catatan world ekonomi forum investor pada dua tahun terakhir masih ragu untuk berinvestasi di indonesia.”

“Peringkat indeks daya saing global turun dari peringkat 45 menjadi peringkat 50 dari 141 negara,” ungkapnya dalam Forum Hukum Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2022 yang disiarkan secara online di YouTube resminya, Senin 25 Juli 2022

Sakti mengungkapkan salah satu penyebabnya, karena pengurusan perizinan dan birokrasi Indonesia yang dinilai masih rumit serta tumpang tindih aturan.

Kondisi itu membuat keyakinan pelaku usaha menjadi rendah untuk berinvestasi di Indonesia.

“Salah satu penyebab penurunan angka tersebut adalah masih rumitnya pengurusan perizinan dan birokrasi di Indonesia dan tumpang tindih,” papar dia.

Untuk itu, kata Sakti, pihaknya terus berbenah guna meningkatkan nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan.

Caranya, dengan melakukan reformasi-reformasi regulasi sehingga investasi para pelaku usaha akan berkontribusi positif pada kesejahteraan masyarakat.

Totalnya, kata ia, ada sebanyak 2.398 regulasi yang perlu penyederhanaan dengan tetap memperhatikan faktor kesehatan laut.

“Memberikan distribusi pendapatan dan mendukung pembangunan wilayah,” ungkap dia.***

Berita Terkait

Raja Ampat Memanas: Empat Tambang Nikel Disorot, Indikasi Korupsi Menguat di Balik Izin Lingkungan
Indonesia Hadapi Perang Dagang Global, Pemikiran Soemitro Djojohadikusumo Dorong Hilirisasi Industri: Momentum Bangun Kekuatan
CSA Index Juni 2025 Jadi Bukti Momentum Kebangkitan Pasar Saham Nasional
Proyek Indonesia Airlines Diterpa Isu Hoaks, Iskandar Ungkap Fakta Komunikasi Intensif dengan Kemenhub
Peringatan 75 Tahun Diplomatik, PM Tiongkok dan Presiden Prabowo Bahas Penguatan Industri dan Perdagangan
Bimo Wijayanto Siap Jabat Dirjen Pajak, Tunggu Pelantikan dari Menteri Sri Mulyani di Kemenkeu
Kabar Pergantian Dirjen Pajak dan Bea Cukai Menguat, Kementerian Keuangan Masih Bungkam Soal Kepastian
Terbesar di Indonesia, Portofolio Sustainable Finance BRI Tembus hingga Rp796 Triliun

Berita Terkait

Selasa, 10 Juni 2025 - 07:52 WIB

Raja Ampat Memanas: Empat Tambang Nikel Disorot, Indikasi Korupsi Menguat di Balik Izin Lingkungan

Senin, 9 Juni 2025 - 11:01 WIB

Indonesia Hadapi Perang Dagang Global, Pemikiran Soemitro Djojohadikusumo Dorong Hilirisasi Industri: Momentum Bangun Kekuatan

Kamis, 5 Juni 2025 - 18:51 WIB

CSA Index Juni 2025 Jadi Bukti Momentum Kebangkitan Pasar Saham Nasional

Rabu, 28 Mei 2025 - 08:44 WIB

Proyek Indonesia Airlines Diterpa Isu Hoaks, Iskandar Ungkap Fakta Komunikasi Intensif dengan Kemenhub

Selasa, 27 Mei 2025 - 09:59 WIB

Peringatan 75 Tahun Diplomatik, PM Tiongkok dan Presiden Prabowo Bahas Penguatan Industri dan Perdagangan

Berita Terbaru