BISNISNEWS.COM – Kementerian Koperasi dan UKM mendukung percepatan pelaku UMKM untuk melantai di bursa saham melalui penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
Hingga saat ini dari 864 perusahaan yang telah melantai di bursa saham, namun baru 4 persen atau 33 UMKM yang sudah IPO.
Rendahnya jumlah UMKM yang telah berhasil go public, karena sekitar 30 juta UMKM masih belum mengakses perbankan
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Cerita Sukses Pelaku UMKM Binaan BRI, Hadirkan Batik Modern untuk Generasi Muda Lewat Ethnic Gendhis
BUMN Hadir di INACRAFT 2025: Mendorong UMKM Naik Kelas, Memajukan Ekonomi Kreatif Indonesia
Melalui Keberpihakan Terhadap UMKM dan Ekonomi Kerakyatan, BRI Berhasil Jaga Stabilitas Kinerja
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dan 6 juta di antaranya mengakses pembiayaan kepada rentenir,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Rabu, 7 Juni 2023.
Teten Masduki menyampaikan hal itu pada acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Erick Thohir Jadi Salah Satu Cawapres untuk Prabowo Subianto, Partai Gerindra: Kemampuannya Teruji
Baca Juga:
Program BRI Menanam Berhasil Serap Karbon 2.987 CO2e (Kg) per Tahun dan Dorong Ekonomi Masyarakat
Oleh karena itu, Teten Masduki berharap Bursa Efek Indonesia bisa menginkubasi para pelaku UMKM potensial untuk menawarkan sahamnya yang berujung pada peningkatan ekonomi Indonesia.
“Kebab Bab Rafi sekarang targeted, kita didik, kita bikin shortlist mana bisa inkubasi, kita dorong IPO.”
“Mungkin dengan cara seperti itu, ekonomi Indonesia kan cukup baik, jadi koordinasi ekonomi kita meskipun dunia sangat baik itu cukup baik. Itu keunikan UMKM sendiri,” ujar Teten.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Dalam Iman Rachman menuturkan bahwa salah satu tantangan terbesar UMKM adalah pendanaan.
Baca Juga:
IHSG Diproyeksikan Melemah, Target Turun ke 7.277, Investor Mulai Kurangi Risiko di Pasar Modal
Pelaku UMKM disebutnya hanya mengenal pinjaman melalui perbankan, padahal ada skema alternatif pendanaan seperti dalam bentuk pendanaan ekuitas atau modal.
“Ini menjadi tujuan kami melakukan penjajakan kerja sama yaitu dengan tujuan mempererat pasar modal dan mendorong insan pelaku UMKM”
“Untuk masuk ke pasar modal melalui IPO sebagai akses pembiayaan yg pasti,” kata Dalam Iman Rachman.***