Bagaimana Transisi Energi? Mengurangi Konsumsi BBM Solar Seliter Saja Setahun Tidak Bisa!

- Pewarta

Rabu, 9 November 2022 - 16:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Truk Tangki Pertamina. (Dok. pertamina.com)

Truk Tangki Pertamina. (Dok. pertamina.com)

BISNISNEWS.COM – Pemerintah dan Pertamina jika fokus ke masalah Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar saja dalam dua tahun ke depan.

Maka mungkin separuh masalah emisi di Pertamina selesai terkait emisi CO2.

Bayangkanlah BBM solar ini setiap 1 liternya sama dengan 2,4 kg karbon. Itu beban yang sangat besar sekali di masa depan.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara di dalam solar berbagai masalah bertumpuk dan sampai sekarang tidak ada kemajuan untuk mengatasi atau menyelesaikan. Apa itu masalah di dalam bahan bakar solar :

1. Subsidi yang sangat besar dan terus meningkat setiap tahun tidak mengenal kata berkurang.

Dunia akan bertanya mengapa indonesia mensubsidi bahan bakar kotor begitu besar.

2. Solar ini kuotanya selalu jebol, tidak pernah dapat diperkirakan dengan benar.

Dunia bertanya mengapa indonesia merencanakan penggunaan bahan bakar kotor saja jebol.

3. Mafia solar merajalela

Maka dunia bertanya bagaimana bisa bahan bakar kotor diperdagangkan secara kotor melibatkan aparat kotor begitu besar di negara ini.

4. Konsumsi solar yang meningkat setiap tahun.

Dunia bertanya mana komitmen indonesia mengurangi konsumsi solar bahan bakar kotor setiap tahunnya. Paling tidak setahun mengurangi seliter saja, kok gak bisa?

5. Solar digunakan untuk pertambangan batubara dan sawit.

Ini lebih gila lagi, bahan bakar kotor digunakan oleh pebisnis yang merupakan pelaku utama pengrusakan hutan Indoneia.

Sudah kotor bahan bakarnya, hutan dirusaknya dengan bahan bakar itu.

Jadi bandit solar Indonesia benar benar merusak nama baik Presiden Jokowi di G20 yang diberi mandat memimpin dunia melakukan transisi energi.

Sementara Presiden Jokowi mengurangi konsumsi solar seliter saja di dalam negeri tidak bisa?

Oleh: Salamuddin DaengPeneliti AEPI (Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia).***

Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Bisnisnews.com, semoga bermanfaat.

Berita Terkait

PR Newswire Gandeng PSPI Perluas Jangkauan Distribusi Press Release ke Kanal Berita Indonesia
Bank Jakarta Resmikan Biodigester Komunal di Pekayon, Hadirkan Solusi Sanitasi Modern dan Energi Terbarukan
TEI ke-40 Resmi Ditutup, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target, Capai USD 22,80 Miliar
Bank Jakarta Raih Penghargaan Regional Banking ESG Excellence Awards 2025
Patriot Bond Rp50 Triliun: Strategi Danantara Biayai Energi Terbarukan Indonesia
Keputusan RUALB PROPAMI Dinilai Strategis untuk Adaptasi Industri Pasar Modal
Bank Jakarta Hadirkan Dukungan Tabungan bagi Finalis dan Pemenang Abang None 2025
BRI Apresiasi Kepercayaan Pemerintah dalam Penempatan Dana Rp55 Triliun, Fokus Salurkan Kredit UMKM dan Program Prioritas Pemerintah

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 14:32 WIB

PR Newswire Gandeng PSPI Perluas Jangkauan Distribusi Press Release ke Kanal Berita Indonesia

Jumat, 14 November 2025 - 16:43 WIB

Bank Jakarta Resmikan Biodigester Komunal di Pekayon, Hadirkan Solusi Sanitasi Modern dan Energi Terbarukan

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:48 WIB

TEI ke-40 Resmi Ditutup, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target, Capai USD 22,80 Miliar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 13:24 WIB

Bank Jakarta Raih Penghargaan Regional Banking ESG Excellence Awards 2025

Selasa, 14 Oktober 2025 - 10:59 WIB

Patriot Bond Rp50 Triliun: Strategi Danantara Biayai Energi Terbarukan Indonesia

Berita Terbaru