Usaha Endog Lewo Garut, Sukses Tingkatkan Produksi Berkat Pemberdayaan BRI KlasterkuHidupku

- Pewarta

Selasa, 26 Maret 2024 - 17:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Klaster Usaha Endog Lewo Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. (Dok. BRI)

Klaster Usaha Endog Lewo Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. (Dok. BRI)

BISNISNEWS.COM – Memasuki Kampung Lewo, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, aktivitas usaha rumahan yang dilakukan warganya jadi pemandangan yang sehari-hari terlihat.

Ya, kampung ini memang dikenal sebagai pusat industri rumahan endog lewo, yaitu jajanan tradisional khas Garut yang sering menjadi oleh-oleh khas saat berkunjung ke daerah tersebut.

Endog lewo terbuat dari singkong, tepung tapioka dan bahan-bahan lainnya yang diolah dengan cara direbus, kemudian digoreng hingga menjadi jajanan renyah.

Aktivitas produksi yang dilakukan di masing-masing rumah menjadi penopang kegiatan ekonomi masyarakat di daerah tersebut.

Para pelaku usaha yang tergabung dalam Klaster Usaha Endog Lewo pun merasakan proses produksinya yang semakin lancar dan mengalami peningkatan produksi sejak mendapatkan bantuan dari program BRI KlasterkuHidupku. Bagaimana kisahnya?

Ketua Klaster Usaha Endog Lewo, Dadan Nurjaman, bercerita bahwa usaha rumahan endog lewo sendiri sudah ada dan berlangsung selama puluhan tahun di Kampung Lewo. Usaha yang ia rintis sendiri juga turun-temurun dari keluarganya.

“Sekarang sudah ada 10 anggota yang bergabung ke dalam klaster usaha ini. Jadi fungsinya sebagai paguyuban untuk membantu anggota kelompok yang lain karena kan proses produksi kami ini masih dilakukan secara tradisional semua.”

“Dari dulu kita kalau mau produksi nggak pernah beli bahan dari luar. Biasanya masing-masing punya kebun atau lahan untuk menanam bahan-bahannya sendiri.”

“Nanti kalau di daerah saya ada yang kekurangan bahan bisa dibantu anggota yang lain. Dari hasil produksi juga saling membantu,” ungkapnya.

Sesuai namanya, produk yang dihasilkan oleh klaster usaha ini fokus pada endog lewo yang terdiri dari beberapa varian bentuk dan juga rasa.

“Kalau varian bentuk itu ada yang gepeng, kecil, dan besar. Beda bentuk, beda juga bahan-bahannya. Kalau yang gepeng ini pakai bumbu bawang irisan yang besar-besar.”

“Kalau endog lewo kecil itu endog lewo jadul yang populer di tahun 70an. Sekarang kan trennya yang besar-besar dan renyah seperti snack ball gitu. Nah kalau varian rasanya ada yang pedas dan original,” lanjut Dadan.

Sampai saat ini, endog lewo yang diproduksi oleh para anggota Klaster Usaha Endog Lewo dipasarkan di sekitar wilayah Garut dan Jawa Barat sebagai makanan khas.

“Pemasarannya masuk pasar-pasar tradisional dan toko oleh-oleh untuk wisatawan yang datang ke Garut,” ungkapnya.

Produksi Meningkat Berkat KlasterkuHidupku BRI

Tahun 2023 lalu memberikan harapan baru bagi Klaster Usaha Endog Lewo karena mendapatkan bantuan dari program BRI KlasterkuHidupku.

“Awalnya memang inisiatif sendiri mencari informasi untuk mendapatkan bantuan usaha, lalu ada info bantuan dari BRI.”

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Dari situ kami mulai mendaftarkan klaster usaha ini. Kami kirim proposal, lalu akhirnya ada panggilan dari BRI untuk mendapatkan bantuan,” cerita Dadan.

Bantuan yang diterima adalah alat-alat yang membantu proses produksi, seperti kompor high pressure, wajan, mesin penggiling, tabung bakar, wadah cetak dan mesin adonan.

Diakui Dadan, bantuan tersebut membuat proses produksi jadi lebih lancar sehingga ada peningkatan produksi anggota.

“Ada peningkatan produksi tentunya, sekarang rata-rata kita bisa memproduksi sekitar 400kg setiap bulannya. Kalau dulu nggak sampai segitu.”

“Harga per kilogramnya sekitar Rp35ribu, jadi tentunya menambah pemasukan anggota,” ungkapnya.

Selain mendapatkan bantuan berupa alat-alat produksi, Klaster Usaha Endog Lewo juga beberapa kali menerima undangan bazar atau pameran di event-event BRI seperti Pesta Rakyat Simpedes.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Tentunya hal ini membuat Klaster Usaha Endog Lewo semakin dikenal masyarakat.

“Alhamdulillah berkat bantuan dari BRI ini para anggota semakin semangat melakukan produksi, prosesnya jadi terasa lebih ringan.”

“Harapannya semoga kerja sama ini bisa terjalin terus dan kami mendapatkan bantuan dari program BRI lainnya untuk meningkatkan usaha kelompok,” pungkas Dadan.

Di kesempatan berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari menambahkan, program Klaster Usaha “Klasterkuhidupku” merupakan wadah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Dengan pemberdayaan dan pendampingan tersebut, pelaku UKM dapat mengembangkan produknya dan memperluas usaha.

“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya berupa modal usaha saja tapi juga berupa pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya sehingga UMKM dapat tumbuh dan tangguh.”

“Semoga kisah Klaster Usaha Endog Lewo Garut ini dapat menjadi cerita inspiratif yang bisa ditiru oleh pelaku UMKM di daerah lain”, imbuhnya.***

Berita Terkait

Diprediksi Capai 8,67 Juta Ton, BPS: Periode Januari – Maret 2025, Produksi Beras Meningkat 52,32 Persen
Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata
IHSG Diproyeksikan Melemah, Target Turun ke 7.277, Investor Mulai Kurangi Risiko di Pasar Modal
Nilai Investasi di Bidang Hilirisasi Tahun 2024 Capai Rp407,8 Triliun, Rosan Roelani Lapor Presiden Prabowo
Jaga Stabilitas Keuangan dan Perbankan Indonesia, LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan
Sebanyak 100 Pengusaha Nasional Hadiri Forum Bisnis (CEO Forum) dan Bussiness Matching Indonesia – India
Resmi, Anindya Bakrie Sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia dan Arsjad Rasjid Ketua Dewan Pertimbangan
Indonesia akan Ajukan Penurunan Tarif Dagang dengan Amerika Serikat Melalui Kerja Sama Bilateral Kedua Negara

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 15:34 WIB

Diprediksi Capai 8,67 Juta Ton, BPS: Periode Januari – Maret 2025, Produksi Beras Meningkat 52,32 Persen

Sabtu, 8 Februari 2025 - 14:42 WIB

Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata

Rabu, 5 Februari 2025 - 14:44 WIB

Nilai Investasi di Bidang Hilirisasi Tahun 2024 Capai Rp407,8 Triliun, Rosan Roelani Lapor Presiden Prabowo

Kamis, 23 Januari 2025 - 17:34 WIB

Jaga Stabilitas Keuangan dan Perbankan Indonesia, LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan

Rabu, 22 Januari 2025 - 10:52 WIB

Sebanyak 100 Pengusaha Nasional Hadiri Forum Bisnis (CEO Forum) dan Bussiness Matching Indonesia – India

Berita Terbaru