Tiket Masuk Pulau Komodo Rp3.7 juta, Hambat Pemulihan Pariwisata dan Ekonomi Indonesia

- Pewarta

Senin, 8 Agustus 2022 - 14:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pulau Komodo. (Dok. http://ksdae.menlhk.go.id/)

Pulau Komodo. (Dok. http://ksdae.menlhk.go.id/)

BISNIS NEWS – Kenaikan tiket TN Komodo telah menimbulkan keresahan masyarakat.

Wisatawan lokal seperti sesak nafas mendengar kenaikan yang mencapai 25 kali lipat dari harga semula Rp150 ribu.

Harga Rp. 3,7 juta untuk harga tiket masuk ke tempat wisata TN Komodo kini tidak bisa dijangkau warga menengah ke bawah. Harga tersebut merupakan harga yang terlalu fantastis.

Berwisata di TN Komodo bagi masyarakat kelas bawah menjadi sebuah fantasi belaka? Sebuah diskriminasi tiada tara.

Tentunya sangat wajar jika banyak wisatawan yang mengurungkan niat untuk berwisata ke tempat ini hingga membatalkan niatnya yang berakibat para pelaku usaha tour and travel menjadi kelimpungan.

Kondisi ini menyebabkan pemulihan pariwisata Indonesia setelah dihajar pandemi akan terhambat dan akhirnya pemulihan ekonomi semakin jalan ditempat.

Setelah polemik kenaikan harga tiket masuk ke Candi Borobudur memicu reaksi protes dari masyarakat seolah-olah pemerintah tidak mengambil pelajaran.

Sehingga hal serupa diterapkan di TN Komodo dengan rentang kenaikan yang dianggap sangat berlebihan. Keduanya sama-sama beralasan untuk konservasi.

Tentunya hal ini berakibat kurangnya pengunjung ke TN Komodo yang berakibat menurunnya pendapatan bagi masyarakat yang membuka usaha di sekitarnya.

Multiplayer efek bagi perekonomian masyarakat yang semestinya ditingkatkan malah mengalami kemerosotan.

Demo Kenapa Ditangkap?

Wajar jika pelaku wisata melakukan demo karena banyak perut yang menjadi korban akibat kebijakan ini.

Ketenangannya terusik. Lagi-lagi masyarakat yang disalahkan mengenai alasan konservasi ini.

Dan sungguh sangat memprihatinkan, masyarakat pelaku wisata yang mencoba memperjuangkan hidupnya dengan aksi protes mendapat perlakuan represif dari aparat.

Sudah jatuh ketiban tangga pula. Sepertinya bangsa ini sudah mulai kehilangan nurani.

Kenaikan harga tiket masuk ke TN Komodo ini harus dibatalkan. Jika tidak maka hal ini akan berdampak buruk bagi masyarakat.

Kebijakan kenaikan HTM ke TN Komodi ini sangat tidak bijak, apalagi hal ini dilakukan saat daya beli masyarakat masih lemah akibat pandemi covid dan masih dalam masa pemulihan.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Ditambah lagi dengan ancaman virus baru yaitu cacar monyet. Masyarakat kelas bawah selalu yang terkena imbas sangat berat.

Untuk konservasi alam di lokasi TN Komodi agar terjaga kelestariannya tentunya ada cara yang lebih efektif agar tanggungjawab tersebut dapat dipikul oleh masyarakat secara bersama-sama.

Yaitu dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, fungsikan petugas yang ada dalam mengendalikan pengunjung agar tidak merusak lingkungan, dan lain-lain.

Dan tentunya hal-hal tersebut harus dilaksanakan dengan konsisten dan penuh kedisiplinan.

Oleh: Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute.***

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Berita Terkait

Beri Kemudahan Perjalanan Ibadah, BRI dan Garuda Indonesia Berkolaborasi Gelar Umrah Travel Fair 2025
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan, BRI Terapkan Strategi Pengelolaan Segmen Nasabah Berbasis Piramida
ID COMM Raih Penghargaan Indonesia Public Relations Awards 2025, Unggul dalam Inovasi Platform Digita
Terkait dengan Rencana Kehadiran Mentan Andi Amran Sulaiman ke Lampung, Ini Respons Para Petani Singkong
Perusahaan Tak Ikut Aturan HBA Tak Diberikan Izin Ekspor, Indonesia Pertimbangkan Batasi Ekspor Batu Bara
Coca Cola Case Studies: Pandangan Terhadap AI Masih Skeptis, Coca Cola Malah Memperburuk Situasi!
BRI Pastikan Kemudahan dan Kenyamanan Transaksi Nasabah Selama Libur Isra Mikraj dan Imlek 2025
Perguruan Tinggi Direkomendasikan Kementerian ESDM untuk Mendapat IUP Izin Eksplorasi

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 15:49 WIB

Beri Kemudahan Perjalanan Ibadah, BRI dan Garuda Indonesia Berkolaborasi Gelar Umrah Travel Fair 2025

Kamis, 6 Februari 2025 - 21:55 WIB

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan, BRI Terapkan Strategi Pengelolaan Segmen Nasabah Berbasis Piramida

Rabu, 5 Februari 2025 - 14:50 WIB

ID COMM Raih Penghargaan Indonesia Public Relations Awards 2025, Unggul dalam Inovasi Platform Digita

Rabu, 5 Februari 2025 - 11:38 WIB

Terkait dengan Rencana Kehadiran Mentan Andi Amran Sulaiman ke Lampung, Ini Respons Para Petani Singkong

Selasa, 4 Februari 2025 - 15:08 WIB

Perusahaan Tak Ikut Aturan HBA Tak Diberikan Izin Ekspor, Indonesia Pertimbangkan Batasi Ekspor Batu Bara

Berita Terbaru