Termasuk Kebijakan Moneter, BI Siapkan 5 Bauran Kebijakan Hadapi Gejolak Global 2023

- Pewarta

Kamis, 1 Desember 2022 - 11:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (Instagram.com/@bank_indonesia)

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (Instagram.com/@bank_indonesia)

BISNISNEWS.COM– Bank Indonesia (BI) menyiapkan lima bauran kebijakan untuk tahun depan dalam rangka memperkuat ketahanan, pemulihan dan kebangkitan Indonesia di tengah kondisi ekonomi global yang akan melambat serta risiko terjadinya resesi di beberapa negara.

“Perkenankan kami menyampaikan arah bauran kebijakan BI 2023.”
“Dengan berlanjutnya gejolak global maka kebijakan moneter tetap akan kami arahkan pada stabilitas.”

“Pro stability,” katanya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu 29 November 2022.

Lima kebijakan ini meliputi kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, kebijakan sistem pembayaran, kebijakan pendalaman pasar keuangan serta kebijakan ekonomi keuangan inklusif dan hijau.

Pertama, kebijakan moneter akan difokuskan pada stabilisasi nilai tukar Rupiah dan pengendalian inflasi agar kembali ke sasaran awal sebagai bagian dari langkah mitigasi dampak rambatan gejolak global serta dukungan terhadap stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

BI akan melanjutkan respons kebijakan suku bunga melalui kalibrasi secara terukur atau well-callibrated, perencanaan yang matang atau well-planned dan dikomunikasikan secara transparan atau well-communicated untuk memastikan tercapainya sasaran inflasi inti lebih awal yaitu pada semester I-2023.

Besaran dan waktu respons kebijakan suku bunga tersebut didasarkan pada perkembangan ekspektasi inflasi dan inflasi inti dibandingkan dengan perkiraan awal dan sasaran yang akan dicapai atau data dependent.

Kedua, kebijakan makroprudensial longgar akan tetap dilanjutkan untuk mendorong kredit dan pembiayaan perbankan pada sektor-prioritas serta UMKM guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan.

“Ini juga untuk mengembangkan inklusi ekonomi dan keuangan hijau,” ujar Perry.

Ketiga, kebijakan sistem pembayaran dengan mendorong digitalisasi berdasarkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 yang satu bahasa, satu bangsa dan satu nusa.

BI turut mengakselerasi integrasi ekonomi dan keuangan digital, kerja sama sistem pembayaran antarnegara serta tahapan pengembangan Digital Rupiah sebagaimana diluncurkannya White Paper.

Keempat, kebijakan pendalaman pasar uang yang diakselerasi dengan pasar valas sesuai Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025 untuk memperkuat efektivitas operasi dan transmisi kebijakan.

Hal itu juga dilakukan guna menciptakan pasar uang yang modern dan berstandar internasional serta mengembangkan instrumen pembiayaan termasuk keuangan berkelanjutan.

Terakhir yaitu kebijakan ekonomi dan keuangan yang inklusif dan hijau melalui program-program pengembangan UMKM serta memperluas keuangan syariah termasuk dengan digitalisasi maupun perluasan akses pasar domestik dan ekspor.

Perry mengatakan lima arah kebijakan BI itu akan diperkuat dengan koordinasi erat bersama pemerintah pusat dan daerah serta mitra strategis melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).

“Juga bersama Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah untuk mendukung pengendalian inflasi,” katanya.

Selain itu, ia turut memastikan penguatan sinergi kebijakan antara BI dengan fiskal pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) demi menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Penguatan sinergi tersebut dilakukan sekaligus demi mendorong kredit atau pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, ekspor serta inklusi ekonomi dan keuangan.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

BI pun akan terus memperkuat kerja sama internasional dengan bank sentral dan otoritas negara mitra lainnya di bidang keuangan serta memfasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan di sektor prioritas bekerja sama dengan instansi terkait.

“Sinergi erat dengan Pemerintah juga ditempuh untuk menyukseskan Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 khususnya pada jalur integrasi keuangan,” tegas Perry.***

Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Bisnisnews.com, semoga bermanfaat.

Berita Terkait

Diprediksi Capai 8,67 Juta Ton, BPS: Periode Januari – Maret 2025, Produksi Beras Meningkat 52,32 Persen
Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata
IHSG Diproyeksikan Melemah, Target Turun ke 7.277, Investor Mulai Kurangi Risiko di Pasar Modal
Nilai Investasi di Bidang Hilirisasi Tahun 2024 Capai Rp407,8 Triliun, Rosan Roelani Lapor Presiden Prabowo
Jaga Stabilitas Keuangan dan Perbankan Indonesia, LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan
Sebanyak 100 Pengusaha Nasional Hadiri Forum Bisnis (CEO Forum) dan Bussiness Matching Indonesia – India
Resmi, Anindya Bakrie Sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia dan Arsjad Rasjid Ketua Dewan Pertimbangan
Indonesia akan Ajukan Penurunan Tarif Dagang dengan Amerika Serikat Melalui Kerja Sama Bilateral Kedua Negara

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 15:34 WIB

Diprediksi Capai 8,67 Juta Ton, BPS: Periode Januari – Maret 2025, Produksi Beras Meningkat 52,32 Persen

Sabtu, 8 Februari 2025 - 14:42 WIB

Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata

Rabu, 5 Februari 2025 - 14:44 WIB

Nilai Investasi di Bidang Hilirisasi Tahun 2024 Capai Rp407,8 Triliun, Rosan Roelani Lapor Presiden Prabowo

Kamis, 23 Januari 2025 - 17:34 WIB

Jaga Stabilitas Keuangan dan Perbankan Indonesia, LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan

Rabu, 22 Januari 2025 - 10:52 WIB

Sebanyak 100 Pengusaha Nasional Hadiri Forum Bisnis (CEO Forum) dan Bussiness Matching Indonesia – India

Berita Terbaru