BISNISNEWS.COM – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan sektor keuangan memainkan peranan yang penting di dalam menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru di masa depan dan berkembangnya sektor-sektor yang bisa mendorong perekonomian domestik.
“Kita punya PR besar memperdalam sektor keuangan Indonesia ke depan,” kata Wamenkeu secara daring dalam sharing session pada acara Bank Mandiri Leadership Forum 2023 dengan tema “Driving Change Through Continuous Transformation and Foresight to Stay Ahead” pada Kamis 26 Januari 2023.
Wamenkeu menjelaskan sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia dapat didorong dengan penggunaan produksi dalam negeri, pemanfaatan ekonomi digital, pengembangan ekonomi hijau, pengembangan UMKM, hilirisasi industri sawit dan sumber daya alam, serta reformasi sektor keuangan.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Nasabah Prioritas Capai 161 Ribu, Kelolaan Aset Wealth Management BRI Tumbuh 23,05%
KPK akan Terbitkan DPO Jika Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor Bersikap Tak Kooperatif
Alexandra Askandar: Pionir ESG dalam Dunia Perbankan Indonesia
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Terkait dengan UMKM terutama dari sisi perbankan, bagaimana menyediakan akses permodalan bagi UMKM kita.”
“Di sini sektor keuangan memainkan peranan yang sangat penting,” ujar Wamenkeu.
Presiden Joko Widodo memberikan arahan untuk meningkatkan target penyaluran kredit perbankan kepada UMKM di sekitar 30 persen pada tahun 2024.
Baca Juga:
Dirut BRI Sunarso Dinobatkan Sebagai Best CEO, BRI Raih 3 Penghargaan dalam TOP BUMN Awards 2024
Jokowi Langsung Pulang ke Solo Usai Prabowo Subianto Dilantik Jadi Presiden RI Periode 2024 – 2029
Menurut Wamenkeu, hal tersebut dapat menciptakan UMKM dan bisnis baru di Indonesia.
“Yang kemudian nanti bisa meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto) kita melalui penggunaan dan produksi dalam negeri dan disediakan dananya, disediakan cara berkembangnya, termasuk oleh sektor keuangan kita,” kata Wamenkeu.
Lebih lanjut, Wamenkeu mengatakan sektor keuangan Indonesia masih didominasi oleh industri perbankan, yang artinya masih sangat terbuka luas kemungkinan mengembangkan industri-industri yang lain, seperti asuransi, dana pensiun, dan pembiayaan.
“Kalau kita lihat dari aset bank, kita di bawah dari negara-negara tetangga. Kapitalisasi pasar modal kita juga di bawah. Aset industri asuransi per PDB kita juga yang rendah.”
Baca Juga:
Pemberdayaan BRI Tingkatkan Skala Usaha Klaster Usaha Rumput Laut Semaya di Nusa Penida, Bali
Pihak Istana Tanggapi Gugatan Perdata yang Dilayangkan oleh Rizieq Shihab kepada Presiden Jokowi
Minergi Media Luncurkan Portal Tambangpost.com Dukung Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi
“Aset dana pensiun terhadap PDB itu kita juga relatif tidak terlalu tinggi. Ini pekerjaan rumah besar kita bagaimana kita mendorong supaya terjadi pengembangan di pasar keuangan dan terus kita dorong ke depannya,” ujar Wamenkeu.
Wamenkeu berharap beberapa lanjutan relaksasi bagi restrukturisasi perbankan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar dapat digunakan dengan baik untuk mendorong pemulihan ekonomi Indonesia.
“The most important ultimate goal dari apa yang kita lakukan di setiap pekerjaan kita, entah di pemerintahan, entah di perbankan, di sektor keuangan, the most important ultimate goal adalah menciptakan kesejahteraan.”
“Kita tetap optimis, namun tetap mewaspadai berbagai macam hal yang bisa saja muncul. Kami berharap bahwa di dalam kita membangun, kita akan terus mendorong pemulihan ekonomi Indonesia,” kata Wamenkeu.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Indonesiaraya.co.id, semoga bermanfaat.