BISNIS NEWS – Kementerian pariwisata Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menggelar Kajian Ekonomi.
Dengan mengusung tema Kolaborasi Local Champion sukses membawa produl desa ke pasar nasional dan global, yang bertujuan untuk menyerap tenaga kerja lokal.
Untuk kali ini, kajian ekonomi bekerja sama dengan beberapa penggerak usaha di wilayah Banjarnegara, Jawa Tengah terutama untuk para pembuat tepung Mocaf yang berasal dengan bahan baku utama singkong.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Di Hadapan Para Pimpinan Perusahaan AS – ASEAN, Prabowo Subianto Puji Kinerja Kabinet Merah Putih
Prabowo Subianto Berharap Tahun 2025 Tak Impor Beras, Tren Produksi Pangan Indonesia Meningkat
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kajian ini, Menparekraf, Sandiaga Uno bertindak sebagai moderator dan yang bertindak sebagai narasumber yaitu Riza Azyumarridha Azra, Ketua Gemawira Banjaregara dan Founder Mocafine, Rumah Mocaf Indonesia.
Kemudian M. Nurkolis Ketua Petani Milenial Banjarnegara, Luthfi Ahmad Fachresy, Ketua Rumah Kreatif Banjarnegara.
Menurut Riza, kolaborasi ini bertujuan untuk mondorong bangkitnya dan suksesnya produk-produk UMKM di Jawa Tengah.
Baca Juga:
Petani dan Nelayan Sekarang Lebih Semangat Usai Prabowo Subianto Hapus Utang Macet UMKM
Desa BRILiaN dengan Sejuta Potensi Alam dan Budaya, Mengenal Desa Batuan Sukawati di Bali
Khususnya di Banjarnegara dan Kabupaten sekitar nya sudah dapat di terima pasar nasional dan global serta penciptaan lapangan kerja yang cepat dan luas.
“Kolaborasi dengan petani milenial dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendampingan cara menanam singkong yang sesuai dengan spesifikasi dan mutu yang telah di tetapkan oleh Rumah Mocaf.”
“Serta bersama Gemawira memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para petani dalam proses menanam hingga panen untuk dapat menghasilkan singkong yang berkualitas.”
“Yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh rumah Mocaf dalam proses penanaman hingga panen ini melibatkan hampir 1.000 orang petani,” jelas Riza.
Untuk itu bersama Gemawira Petani Milenial memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para ibu-ibu petani yang diberdayakan.
Mulai dari bagaimana memproses singkong dari mengupas, mencuci, memotong singkong hasil panen menjadi siap untuk di proses oleh mesin pembuat tepung mocaf.
“Sejalan untuk membuka lapangan kerja, Rumah mocaf sendiri memberikan kesempatan pada para UMKM bersama Ruang UKM yang berlokasi di rumah kreatif tersebut.
“Untuk memberikan pelatihan, pendampingan dan pembinaan kepada komunitas yang terlibat dalam membuat produk tununan dari tepung Mocaf.”
“Seperti: mie instant, kue kering, kripik, gula cair, dimana pelaku UMKM yang terlibat di dalam membuat produk turunan dari tepung Mocaf ini dan UMKM lain sebanjarnegara yg tergabung di ruang ukm sebanyak 450 Pelaku Ekraf UMKM,” tambahnya.
Selain itu, peran dari Rumah Kreatif/Pojok Gotong Royong Banjarnegara yang juga merupakan binaan Gemawira juga memberikan jasa desain, penyediaan kemasan maupun printing kemasan.
Di pasar global tepung Mocaf sangat diminati karena glutten free dan healthy food.
Beberapa kali tepung Mocaf pameran Original Food di luar negeri seperti, Singapura, Malaysia, Belanda, Belgia, Itali, Turki dan pada akhir Maret ini akan pameran di California dan Las Vegas Amerika.
Sedang untuk ekspor sudah ke Inggris, Malaysia, Belanda, Oman, Dubai dan sedang dalam proses eksport ke beberapa negara Eropa dan dan Amerika.
Dalam memperkuat manajemen UMKM dan lebih mendorong percepatan bangkit pasca pandemi dan sukses nya UMKM di Jawa Tengah maka Gemawira sebagai Gerakan yang berbasis kewirausahaan masyarakat akan selalu membantu
Dengan cara menyiapkan fasilitas untuk pelaku UMKM dari hulu ke hilir diantara nya dengan menyiapkan platform digital bisnis dalam memudahkan pemasaran dan tata kelola keuangan.
Menurut Sandiaga Uno ekosistem usaha ini dapat menjadi ketahanan pangan Indonesia.
“Ini zero waste dan silkuler ekonomi, yang menarik bahwa ini (produk) yang banyak dicari, gluten free dan bisa menjadi ketahanan pangan kita (Indonesia) ya” ujar Sandiaga Uno.
Tidak hanya itu, Sandiaga Uno sebagai moderator juga memberikan tips untuk peluang bisnis.
Menurutnya, kesempatan tidak datang berulang-ulang hanya sekali. Sandiaga menilai Indonesia terlalu sering mengimpor gandum dan sudah saatnya untuk mengolah produk sendiri.
“Saya ingin mendorong kita semua untuk berani mengambil risiko” ujar Sandiaga Uno, agar orang yang mau berbisnis selalu mengambil kesempatan dan berani berhadapan dengan risiko.
Diakhir Kajian Ekonomi ini dilakukan penandatangan MOU kerjasama antara Gemawira dengan Evermost platform digital marketing, Mesin Qasir.id platform digital pelaporan keuangan, Alami, platfom Fintech untuk permodalan.***