Pupuk Kaltim Raih Penghargaan Industri Hijau Kinerja Terbaik dari Kementerian Perindustrian

- Pewarta

Senin, 28 November 2022 - 11:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi. (Instagram.com/@rahmadpri)

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi. (Instagram.com/@rahmadpri)

BISNISNEWS.COM – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), anak usaha Pupuk Indonesia, meraih penghargaan industri hijau kinerja terbaik dari Kementerian Perindustrian berkat komitmen menerapkan prinsip industri hijau dalam proses produksi dan aktivitas bisnis perseroan.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan pihaknya mengimplementasikan industri hijau secara berkesinambungan dengan mengedepankan prinsip Environtment, Social dan Governance (ESG).

Hal ini mencakup efisiensi energi, efisiensi pemakaian bahan baku dan bahan penolong hingga efisiensi pemakaian air.

“Kami menerapkan inovasi teknologi yang mengacu pada 4R (reduce, reuse, recycle, and recovery) pada proses produksi.”

“Dibarengi penggunaan energi baru terbarukan di unit penunjang serta pemenuhan baku mutu lingkungan pada limbah cair maupun emisi,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Minggu 27 November 2022.

Tak hanya di lingkungan perusahaan, jelas Rahmad, implementasi industri hijau juga dilakukan Pupuk Kaltim dengan memberikan nilai tambah dan manfaat bagi masyarakat.”

“Salah satunya sel solar dan pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel untuk dimanfaatkan masyarakat nelayan di perkampungan atas air Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Menurutnya, penggunaan energi baru terbarukan telah membantu masyarakat dalam penyediaan alternatif sumber energi yang selama ini memiliki keterbatasan akses dan jarak yang terbilang jauh dari daratan.

Saat ini, perseroan juga mengembangkan beragam inovasi terkait implementasi industri hijau, di antaranya penambahan LP Amonia Absorber di Unit Pabrik-4 yang berdampak pada efisiensi energi dan penurunan emisi gas rumah kaca, disamping penghematan gas alam dalam memproduksi amoniak.

Pupuk Kaltim juga melakukan reaktivasi pabrik urea Proyek Optimasi Kaltim (POPKA-2) yang berpotensi mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 398 ribu ton per tahun.

Sementara untuk efisiensi air, perseroan memiliki inovasi Raw Condensate (RC) dalam siklus regenerasi unit Mixbed Polisher untuk menurunkan losses air melalui penerapan prinsip 4R.

Inovasi itu mampu meningkatkan hasil produksi dengan penggunaan energi, air dan material lainnya yang tetap efisien.

Pupuk Kaltim juga berkomitmen tinggi terhadap pengurangan dan pemanfaatan limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3), serta limbah padat non B3 yang tidak hanya terbatas di lingkungan dan area pabrik.

“Dari inovasi tersebut, nilai efisiensi mampu tercapai secara maksimal seperti efektivitas proses produksi.”

“Peningkatan performa perangkat pabrik, hingga jasa pelayanan dan perbaikan dengan penghematan mencapai miliaran rupiah,” kata Rahmad.

“Kami terus mensinergikan aspek lingkungan dalam aktivitas bisnis perusahaan, sebagai dasar mengelola dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana,” imbuhnya.

Staf Ahli Menteri bidang Iklim Usaha dan Investasi Kemenperin Andi Rizaldi mengatakan penerapan industri hijau secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi perekonomian nasional.

Ia menyampaikan salah satu dampaknya berupa penurunan biaya produksi dan peningkatan produksi per satuan waktu yang akhirnya membuat harga lebih mampu bersaing di pasar.

Kemampuan produk untuk bersaing akan meningkatkan total penjualan dan peluang pekerjaan hijau, sehingga mampu berkontribusi pada pendapatan negara melalui peningkatan pajak dan devisa.

Sejauh ini, beberapa industri membuktikan upaya hijau telah memberikan manfaat dan keuntungan. Termasuk investasi dalam bentuk pengadaan dan perekayasaan teknologi mampu meningkatkan efisiensi proses produksi.

“Manfaat dan keuntungan lain yang diperoleh perusahaan adalah meningkatnya reputasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen maupun pasar, yang saat ini semakin peduli tentang lingkungan.”

“Sehingga perusahaan ke depan bisa menjaga peluang daya saing serta menciptakan kondisi yang aman bagi karyawan,” papar Andi.

Kementerian Perindustrian mendorong agar perusahaan yang telah menerapkan industri hijau dapat memperoleh preferensi bunga pinjaman dan keringanan pajak sebagai bentuk apresiasi pemerintah sekaligus stimulan bagi industri untuk terus berkomitmen menerapkan industri hijau.

Oleh karena itu, percepatan serta penguatan industri hijau sangat memerlukan kerja sama yang baik antara seluruh pemangku kepentingan dan pembuatan kebijakan.***

Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Bisnisnews.com, semoga bermanfaat.

Berita Terkait

PPJKI dan BPKH Dorong Transformasi Dana Umat Melalui Seminar Nasional Strategi Sovereign Halal Fund 2025
Presiden Prabowo Bangga Melihat Lahan Rawa Jadi Sawah Produktif di Sumsel, Didampingi Mentan Amran
BRI Hadirkan Layanan Keuangan Hingga ke Pelosok Negeri, 1,2 Juta AgenBRILink Jangkau 88% Wilayah Indonesia
Maknai Hari Kartini, BRI Berdayakan Wanita Indonesia Melalui Program BRInita
Pemegang Saham BBRI Panen Dividen Final Senilai Rp31,4 Triliun pada Hari Rabu Ini 23 Mei 2025
Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri Tanggapi Kebijakan Tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Peningkatan Penggunaan JakCard di Tempat Wisata Selama Libur Lebaran
Gebrakan Presiden Prabowo Subianto Jaga Optimisme Ekonomi RI di Tengah Disrupsi Tarif Amerika Serikat

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 16:46 WIB

PPJKI dan BPKH Dorong Transformasi Dana Umat Melalui Seminar Nasional Strategi Sovereign Halal Fund 2025

Kamis, 24 April 2025 - 15:57 WIB

Presiden Prabowo Bangga Melihat Lahan Rawa Jadi Sawah Produktif di Sumsel, Didampingi Mentan Amran

Kamis, 24 April 2025 - 14:14 WIB

BRI Hadirkan Layanan Keuangan Hingga ke Pelosok Negeri, 1,2 Juta AgenBRILink Jangkau 88% Wilayah Indonesia

Rabu, 23 April 2025 - 20:56 WIB

Maknai Hari Kartini, BRI Berdayakan Wanita Indonesia Melalui Program BRInita

Selasa, 8 April 2025 - 09:34 WIB

Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri Tanggapi Kebijakan Tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump

Berita Terbaru