PT Mandiri Manajemen Investasi Targetkan Dana Kelolaan Menjadi Kisaran Rp49 Triliun pada Tahun 2023

- Pewarta

Selasa, 7 Maret 2023 - 09:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Utama Mandiri Investasi Aliyahdin Saugi.  (Instagram.com/@mandiri.investasi)

Direktur Utama Mandiri Investasi Aliyahdin Saugi. (Instagram.com/@mandiri.investasi)

BISNISNEWS.COM – PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) menargetkan dana kelolaan perseroan meningkat sebesar Rp6 triliun menjadi kisaran Rp49 triliun pada tahun 2023.

Direktur Utama Mandiri Investasi Aliyahdin Saugi dalam konferensi pers di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin 6 Maret 2023, menyampaikan dana kelolaan perseroan hingga saat ini telah mencapai Rp43 triliun.

“Dana kelolaan kita hingga hari ini Rp43 triliun. target kami total untuk seluruh portofolio naik ada tambahan Rp6 triliun,” ujar Aliyahdin.

Dalam kesempatan ini, pihaknya meluncurkan Reksa Dana Mandiri ETF LQ45, yaitu reksa yang berinvestasi pada saham-saham blue chip yang masuk di dalam Indeks LQ45.

Dia menyampaikan pasar Reksa Dana Mandiri ETF LQ45 masih didominasi oleh nasabah institusi .

”Target kami 35 persen dari situ (nasabah institusi), dan selain pertumbuhan masih cukup optimistis kami melihat peluang itu untuk membuat pasar lebih lebar lagi,” ujar Aliyahdin.

Dia menjelaskan masyarakat dapat melakukan transaksi Reksa Dana Mandiri ETF LQ45 melalui perusahaan sekuritas dengan dua metode pembelian, yaitu pembelian melalui pasar primer dan/atau pasar sekunder.

Adapun, transaksi jual-beli di pasar primer dapat dilakukan dengan minimal pembelian 1 basket (1000 lot atau 100 ribu unit penyertaan), sedangkan, transaksi jual-beli di pasar sekunder dapat dilakukan dengan minimal pembelian yang lebih rendah, yaitu 1 lot atau 100 unit penyertaan.

Menurut dia, keunggulan utama Mandiri ETF LQ45 ini adalah produk ini berinvestasi di pasar penggerak perekonomian Indonesia, yang mana Indeks LQ45 merepresentasikan 45 perusahaan terbesar dan paling likuid di Indonesia yang menjadi proxy pertumbuhan ekonomi.

Dengan total kapitalisasi pasar sekitar 56,68 persen dari IHSG, menurut dia, saham-saham Indeks LQ45 dapat dijadikan sarana yang efisien bagi investor untuk memiliki exposure pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.***

Berita Terkait

Perkuat Struktur Pendanaan Jangka Panjang, BRI Fokus Himpun Dana Murah
Liburan Lebih Tenang, BRImo Siap Layani Kebutuhan Transaksi Finansial Kapan Saja
BRI Pastikan Keandalan Layanan Lewat 1,19 Juta AgenBRILink dan 42 Ribu Jaringan E-Channel dan Super App BRImo
Makin Mudah dan Cepat, Nasabah Kini Bisa Apply Kartu Kredit Easy Card Lewat Website Resmi BRI
Kerja Sama Indonesia-Tiongkok 2025: Dari Investasi Hingga Transfer Teknologi
Kembali Torehkan Prestasi Global, BRI Raih Tiga Penghargaan Prestisius dari The Asset Hong Kong
BRI Perkuat Ekosistem Maritim melalui Skema Pembiayaan dengan PELNI
One Global Capital Gandeng Tiongkok dan Australia Kembangkan Hotel Modular di Macquarie Park Sydney

Berita Terkait

Jumat, 30 Mei 2025 - 22:22 WIB

Perkuat Struktur Pendanaan Jangka Panjang, BRI Fokus Himpun Dana Murah

Kamis, 29 Mei 2025 - 18:00 WIB

Liburan Lebih Tenang, BRImo Siap Layani Kebutuhan Transaksi Finansial Kapan Saja

Kamis, 29 Mei 2025 - 14:30 WIB

BRI Pastikan Keandalan Layanan Lewat 1,19 Juta AgenBRILink dan 42 Ribu Jaringan E-Channel dan Super App BRImo

Rabu, 28 Mei 2025 - 22:55 WIB

Makin Mudah dan Cepat, Nasabah Kini Bisa Apply Kartu Kredit Easy Card Lewat Website Resmi BRI

Senin, 26 Mei 2025 - 11:50 WIB

Kerja Sama Indonesia-Tiongkok 2025: Dari Investasi Hingga Transfer Teknologi

Berita Terbaru

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono. (Facebook.com @Agus Yudhoyono)

Ekonomi

Proyek Tanggul Laut Fayah Kolaborasi RI‑Belanda Dimulai

Selasa, 17 Jun 2025 - 14:25 WIB