Protein di Otak Pasien Skizofrenia Dapat Jadi Obat untuk Obati Penyakit Neurodegeneratif

- Pewarta

Selasa, 27 Desember 2022 - 15:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilmuwan identifikasi protein di otak untuk pengobatan skizofrenia. (Pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Ilmuwan identifikasi protein di otak untuk pengobatan skizofrenia. (Pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

BISNISNEWS.COM – Para ilmuwan telah mengidentifikasi protein di otak pasien skizofrenia yang dapat menjadi sasaran obat untuk mengobati penyakit neurodegeneratif.

Untuk mengidentifikasi obat yang efektif, Francesca Rapino, Lee Rubin, dan rekan dari Universitas Harvard, Amerika Serikat telah mengembangkan metode yang efisien untuk membuat sejumlah besar astrosit manusia yang mensekresi C4 dari sel punca, sebagaimana disiarkan Indian Express, Selasa 26 Desember 2022.

Dalam makalah yang baru-baru ini diterbitkan di Stem Cell Reports, para peneliti menindaklanjuti dengan menyaring 464 obat dan mengidentifikasi sekelompok kecil sekitar 20 obat yang mengurangi sekresi C4 dari astrosit.

Obat ini efektif pada astrosit sehat dan astrosit yang dibuat dari sel punca pasien skizofrenia.

Sel-sel otak yang disebut astrosit mengatur respons imun dan inflamasi di sekitar otak dengan mengeluarkan protein imun seperti C4.

Akibatnya, astrosit adalah target utama untuk terapi penurun C4.

Terapi yang menurunkan kadar C4 di otak dan mengurangi peradangan dapat bermanfaat bagi pasien Skizofrenia tetapi saat ini pengobatan tersebut belum tersedia.

Pada Skizofrenia, peningkatan kadar protein kekebalan C4 telah diukur di otak pasien dan peningkatan kadar C4 karena variasi jumlah salinan dikaitkan dengan peningkatan risiko pengembangan Skizofrenia.

Peradangan dan overaktivasi sistem kekebalan di otak dapat menyebabkan hilangnya sinapsis dan kematian neuron, yang menyebabkan penyakit neurodegeneratif dan psikiatris.

Penelitian ini membuka jalan baru untuk mempelajari respon inflamasi dan pengaturannya dalam astrosit manusia serta berfungsi sebagai platform untuk mengidentifikasi obat terapeutik dalam pendekatan skrining skala besar.***

Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Bisnisnews.com, semoga bermanfaat.

Berita Terkait

Isi Soundtrack Animasi Pokemon Horizon, Isyana Sarasvati Nagis Peluk Pikachu
Akhirnya PRAMY Hadir di Indonesia, Brand Makeup Setting Spray Terfavorit dan Populer di Dunia
Inilah 5 Jenis Sayuran yang Wajib Dibatasi Konsumsìnya bagi Penderita Asam Lambung, Termasuk Sawi Putih
Diberdayakan BRI, Petani Mangga Bondowoso Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
Gerai Pertama Dreame Indonesia Resmi Dibuka di Puri Indah Mall!
Inovasi ASUS ZenBook Terbaru: Laptop Tipis dengan Fitur Lengkap untuk Semua Kebutuhan Anda
Huawei Watch GT 4: Smartwatch Elegant di 11.11 Blibli
USS 2024 Presented by BRImo: Kolaborasi Fashion dan Lifestyle, Dukungan BRI Dorong Kreativitas Generasi Muda

Berita Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 19:00 WIB

Isi Soundtrack Animasi Pokemon Horizon, Isyana Sarasvati Nagis Peluk Pikachu

Rabu, 8 Januari 2025 - 12:02 WIB

Akhirnya PRAMY Hadir di Indonesia, Brand Makeup Setting Spray Terfavorit dan Populer di Dunia

Senin, 16 Desember 2024 - 11:12 WIB

Inilah 5 Jenis Sayuran yang Wajib Dibatasi Konsumsìnya bagi Penderita Asam Lambung, Termasuk Sawi Putih

Minggu, 24 November 2024 - 14:14 WIB

Diberdayakan BRI, Petani Mangga Bondowoso Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup

Jumat, 22 November 2024 - 17:50 WIB

Gerai Pertama Dreame Indonesia Resmi Dibuka di Puri Indah Mall!

Berita Terbaru