BISNIS NEWS – Presiden Asosiasi Developer Kripto dan Blockchain Indonesia (ASPIBI), Salmon Meidy membongkar rahasia bisnis Blockchain.
Hal itu disampaikannya dalam sebuah Webinar Nasional bertajuk “Memahami Smart Blockchain Untuk Menggerakkan Ekonomi Nasional Melalui Teknologi Digital”.
Dalam paparannya Salmon mengatakan seiring berkembangnya alih teknologi blockchain akhirnya bisa diterapkan di platform-platform lainnya.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Pertemuan Jokowi dan Prabowo, AHY Sebut Silaturahmi Antar Pemimpin Bangsa Sebagai Kegiatan yang Baik
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Salmon, untuk itu dibutuhkan teknologi yang bisa menjembatani antara blockchain dengan platform-platform itu.
Apakah itu blockchain digital seperti apa? DAPP atau daps, lalu kemudian web3.
“Disinilah peluang bisnisnya, para pengusaha atau engineer harus bisa melihat ini peluang bisnisnya,” ujar Salmon Meidy pada Webinar Nasional di Jakarta, Kamis, 21 April 2022.
Baca Juga:
Jelang HUT ke-129, BRI Borong 7 Penghargaan di Ajang Top 100 CEO & The 200 Leader Future Forum 2024
Webinar Nasional ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Mulai dari Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta, NTT dan daerah lainnya.
Lebih lanjut Salmon menyatakan, Blockchain berbeda dengan platform digital lainnya.
“Jika platform mungkin bisa ada perubahan, bisa kehilangan data, blockchain tidak demikian,” katanya.
Sehingga dalam paparannya Salmon memberi pesan kepada publik agar jangan memahami digital economic hanya sebagai aplikasi trading dan investasi.
Baca Juga:
Sosok Ini Berhasil Memberdayakan Komunitas Perempuan di Lamongan Jatim, Melalui Pendampingan BRI
Digital economic yang disokong Blockchain justru akan menjadi instrumen ekonomi masa depan. Masa depan pergerakan keuangan didunia tidak lepas dari kemajuan teknologi Blockchain.
Baik kripto, Bitcoin dan digital economic bukan sekadar trading saja, investasi saja, cuma sekedar Bitcoin saja yang anda lihat di exchangers.
“Exchangers sendiri juga merupakan salah satu platform, yang merupakan peluang bisnisnya ya itu peluang bisnisnya,” sebutnya.
“Saya ambil contoh peluang bisnis lainnya dilihat dari sisi konvensional, itu seperti misalnya kita bisa mengembangkan survei, dimana data itu dibuat per kelompok, dicatat di blockchain/
Sebuah platform yang bisa memberikan informasi lalu dicatat dalam Blockchain. Lalu kemudian ditampilkan kepada publik.
Mr. Salmon selaku Presiden ASPIBI mengatakan bahwa Blockchain itu sebenarnya seperti buku besarnya. Dan kelebihan Blockchain dengan platform akuntansi lainnya.
Blockchain itu pencatatan secara transparan, pencatatan yang kekal tidak dapat diubah, pencatatan yang divalidasi oleh semua komputer di dunia.
“Jadi tidak dapat dihack, aman, lalu skalabilitasnya itu sangat luas penerapannya, belajar dari fungsi dasar blockchain adalah sebagai pencatatan, maka dari itu penerapannya juga bisa lebih luas,” paparnya.
Semua transaksi seperti penjualan, pembelian, jumlah stock dan relasi antara vendor produk dengan end users yang tercatat di Blockchain dan bisa dilihat oleh semua yang berkepentingan.
“Seandainya system Blockchain diberlakukan kepada petani maka akan memotong para tengkulak,” jelas Mr.Salmon.
Permasalahannya ada Blockchain ini seperti barang asing. Kenapa? Minim informasi atas manfaat dari Blockchain.
Informasi yang informative dan milineal yang belum mencapai sasaran.
“Kita semestinya bisa mengikuti pola pendekatan informasi ala milenial. Saya rasakan akan mencapai sasaran yang tepat akan manfaat Blockchain.”
Sebagaimana diketahui dalam rangka Launchingnya, Media Indonesiabisnisnews.com menyelenggarakan webinar nasional mengenai Blockchain.
Tujuan dari webinar nasional ini untuk memberikan pemahaman dan sharing pengalaman bagaimana mekanisme dan pola mengelola aset koin Kripto atau Bitcoin. Darimana pemilik dua aset koin tersebut meraih keuntungan.
Pemimpin Redaksi Indonesiabisnisnews.com Edi Winarto mengatakan, acara Webinar Nasional ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada publik agar memahami cara mengelola aset Kripto dan Bitcoin.
“Oleh karena itu kami menghadirkan para pakar dibidang tata kelola aset kripto dan bitcoin, ada pemainnya, ada pengembang aplikasinya.”
“Ada pengelola blockchainnya sampai ada juga pakar hukum digital yang akan membahas soal regulasi sebagai pijakan hukum berinvestasi di koin kripto,” ujarnya kepada wartawan.
Webinar ini diikuti kalangan akademisi, mahasiswa, pelaku bisnis hingga media massa.
Pesertanya datang dari seluruh Indonesia mulai dari Aceh, Sumatera Barat, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Target jumlah pesertanya sekitar 100 audience, kami harapkan mereka antusias mengikuti acara ini,” ujar mantan jurnalis Media Indonesia dan MNC TV ini.
Webinar Nasional ini menghadirkan para pakar dan narasumber yang sangat kompetensi bicara soal Blockchain, Kripto dan Bitcoin. Berikut tema yang akan dipaparkan dan pematerinya
Sambutan disampaikan oleh Sekjen Asosiasi Developer Kripto dan Blockchain Indonesia (ASPIBI) I Putu Suarmaya. Dia juga adalah founder Dex Capital.
Pemateri pertama adalah Presiden ASPIBI Asosiasi Developer Kripto dan Blockchain Indonesia, Mr Salmon.
Pemilik Salmonchain dan Salmonnation ini akan memaparkan topik materi mengenai “Mengenal Smart Blockchain, Peluang dan Tantangan Bisnis Digital”
Pemateri kedua Daviq Aly, beliau adalah Founder Indonesian Crypto Forum. Dia akan memaparkan soal Perspektif potensi Blockchain dan cryptocurrency yang lebih luas sebagai pondasi membangun ekonomi bernegara yang lebih baik
Pemateri ketiga adalah pakar hukum Digital dan Teknologi Dr Urbanisasi, SH MH CLA CLI CIL.
Advokat senior yang juga dosen Universitas Tarumanegara ini akan memaparkan soal Regulasi Crypto Asset sebagai Payung hukum Bisnis berbasis digital di Indonesia
Pemateri keempat adalah Ilham Firmansyah. Beliau adalah CEO/ Founder President Crypto Comunity.
Dia akan memaparkan mengenai “Pentingnya Memahami Sektor-Sektor Cripto Yang Wajib Diketahui Supaya tidak salah persepsi Ketika Berinvestasi.
Pembicara kelima adalah Dr (Cand) Suhendra Atmadja, M.Si. Dia adalah mahasiswa pasca sarjana STIE Bisnis Indonesia.
Beliau akan memaparkan soal “Kampanye Kripto dan Bitcoin, Sejauhmana Publik Paham”
Acara sangat penting ini dipandu oleh Dhiandra Mugni yang sehari-hari sebagai Jurnalis Metro TV.***