BISNIS NEWS – Para pedagang pasar yang tergabung dalam organisasi Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) akhirnya bereaksi soal pendistribusian minyak goreng.
Melalui surat yang ditujukan kepada Presiden RI Joko Widodo, Ketua APPSI Sudaryono menyampaikan keluh kesahnya.
Sudaryono menyebut pemerintah telah bertindak tidak adil bagi pedagang di pasar rakyat atau pasar tradisional.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pemerintah telah memprioritaskan dan mendahulukan distribusi minyak goreng bersubsidi di ritel modern, jelas tidak adil bagi pedagang di pasar rakyat/tradisonal,” kata Sudaryono.
Dikutip media ini dari suratnya tertanggal 9 Maret 2022, Sudaryono juga membeberkan tiga argumentasinya.
Pertama, banyak pelanggan pasar rakyat yang akhirnya belanja di ritel modern, hal ini tentu menguntungkan peritel modern dan merugikan pedagang pasar rakyat.
Baca Juga:
Diperiksa KPK, Mantan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati Tak Beri Komentar Soal Pemeriksaannya
Dibiayai oleh Qatar, Lahan untuk Bangun 1 Juta Hunian Berasal dari Perusahaan dan Kementerian
Kedua, pada saat kebijakan diberlakukan, stok minyak goreng pedagang pasar masih banyak dan tidak laku dijual karena belanja sebelumnya sudah diharga Rp.17.000,- s/d Rp. 19.000,- per liter, dan harga jualnya masih Rp.19.000,- s/d Rp.21.000,- perliter.
Ketiga, pedagang pasar rakyat selalu menjadi pihak yang dipersalahkan setiap kali ada kenaikan harga komoditi.
“Sementara ketika ada program subsidi dari pemerintah, tidak dilibatkan secara aktif dari sejak awal,” kata Sudaryono.
Sudaryono menyatakan pedagang di pasar rakyat/tradisional juga ingin berpartisipasi dalam menjaga stabilitas harga, dengan diberikan akses belanja minyak goreng untuk dijual sesuai dengan ketentuan harga jual pemerintah.
Baca Juga:
Tersertifikasi Syariah, Komitmen Bank Kustodian BRI Tingkatkan Layanan Pengelolaan Aset Nasabah
BRI Fasilitasi Pembiayaan Jalan Trans Papua, Dukung Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Strategis
Menurutnya, pelibatan pedagang pasar rakyat/tradisional dalam penjualan minyak goreng dan komoditi penting lainnya, akan membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional, sesuai dengan program Presiden.
“Dengan adanya komoditi minyak goreng murah yang dijual di pasar-pasar tradisional akan memberikan dampak terhadap meningkatnya peredaran uang di masyarakat tingkat bawah,” ujar Sudaryono.
Sudaryono menegsskan, APPSI atau pedagang pasar menyatakan diri siap untuk terlibat dan dilibatkan serta mensukseskan program-program kerakyatan pemerintah.
“Khususnya dalam pelaksanaan distribusi minyak goreng dan juga kebutuhan pokok penting lainnya,” kata Sudaryono.***