Pioritaskan Distribusi Minyak Goreng Bersubsidi di Ritel Modern, Pemerintah Dituding Tidak Adil

- Pewarta

Rabu, 9 Maret 2022 - 12:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua APPSI, Sudaryono. (Instagram.com/sudaru_sudaryono )

Ketua APPSI, Sudaryono. (Instagram.com/sudaru_sudaryono )

BISNIS NEWS – Para pedagang pasar yang tergabung dalam organisasi Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) akhirnya bereaksi soal pendistribusian minyak goreng.

Melalui surat yang ditujukan kepada Presiden RI Joko Widodo, Ketua APPSI Sudaryono menyampaikan keluh kesahnya.

Sudaryono menyebut pemerintah telah bertindak tidak adil bagi pedagang di pasar rakyat atau pasar tradisional.

“Pemerintah telah memprioritaskan dan mendahulukan distribusi minyak goreng bersubsidi di ritel modern, jelas tidak adil bagi pedagang di pasar rakyat/tradisonal,” kata Sudaryono.

Dikutip media ini dari suratnya tertanggal 9 Maret 2022, Sudaryono juga membeberkan tiga argumentasinya.

Pertama, banyak pelanggan pasar rakyat yang akhirnya belanja di ritel modern, hal ini tentu menguntungkan peritel modern dan merugikan pedagang pasar rakyat.

Kedua, pada saat kebijakan diberlakukan, stok minyak goreng pedagang pasar masih banyak dan tidak laku dijual karena belanja sebelumnya sudah diharga Rp.17.000,- s/d Rp. 19.000,- per liter, dan harga jualnya masih Rp.19.000,- s/d Rp.21.000,- perliter.

Ketiga, pedagang pasar rakyat selalu menjadi pihak yang dipersalahkan setiap kali ada kenaikan harga komoditi.

“Sementara ketika ada program subsidi dari pemerintah, tidak dilibatkan secara aktif dari sejak awal,” kata Sudaryono.

Sudaryono menyatakan pedagang di pasar rakyat/tradisional juga ingin berpartisipasi dalam menjaga stabilitas harga, dengan diberikan akses belanja minyak goreng untuk dijual sesuai dengan ketentuan harga jual pemerintah.

Menurutnya, pelibatan pedagang pasar rakyat/tradisional dalam penjualan minyak goreng dan komoditi penting lainnya, akan membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional, sesuai dengan program Presiden.

“Dengan adanya komoditi minyak goreng murah yang dijual di pasar-pasar tradisional akan memberikan dampak terhadap meningkatnya peredaran uang di masyarakat tingkat bawah,” ujar Sudaryono.

Sudaryono menegsskan, APPSI atau pedagang pasar menyatakan diri siap untuk terlibat dan dilibatkan serta mensukseskan program-program kerakyatan pemerintah.

“Khususnya dalam pelaksanaan distribusi minyak goreng dan juga kebutuhan pokok penting lainnya,” kata Sudaryono.***

Berita Terkait

Romadhon Jasn Menjadi Direktur Sapulangit Public Relations, Ditunjuk Sapulangit Media Circle (SMC)
BRI Siapkan Dana Rp3 Triliun untuk Buyback Saham, Optimis Terhadap Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang
Sapulangit PR dan Persrilis.com Berikan Jasa Public Relations dan Komunikasi Terpadu Lewat Press Release
Bank DKI Terapkan Layanan Terbatas Selama Libur Lebaran 2025, Jaga Kenyamanan Nasabah
BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID Perkuat Integrasi Rantai Pasok Aluminium Nasional dengan Proyek SGAR Fase II
Perluas Aksesibilitas Masyarakat, DPLK BRI Jalin Kerja Sama dengan Bank Raya Melalui Digitalisasi Dana Pensiun
Hadirkan Solusi Keuangan Digital untuk Pengemudi, BRI dan Blue Bird Perkuat Kerjasama
BRI Hadirkan Solusi Eksklusif Private Signature Outlet di Surabaya, Perluas Layanan Wealth Management

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 08:22 WIB

Romadhon Jasn Menjadi Direktur Sapulangit Public Relations, Ditunjuk Sapulangit Media Circle (SMC)

Senin, 14 April 2025 - 13:14 WIB

BRI Siapkan Dana Rp3 Triliun untuk Buyback Saham, Optimis Terhadap Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang

Senin, 14 April 2025 - 07:29 WIB

Sapulangit PR dan Persrilis.com Berikan Jasa Public Relations dan Komunikasi Terpadu Lewat Press Release

Kamis, 3 April 2025 - 11:15 WIB

Bank DKI Terapkan Layanan Terbatas Selama Libur Lebaran 2025, Jaga Kenyamanan Nasabah

Kamis, 27 Maret 2025 - 13:13 WIB

BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID Perkuat Integrasi Rantai Pasok Aluminium Nasional dengan Proyek SGAR Fase II

Berita Terbaru