BISNIS POST – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi triwulan I 2022 memecahkan rekor dalam satu dekade terakhir.
Berdasarkan laporan, menunjukkan realisasi investasi pada triwulan I 2022 sebesar Rp282.4 triliun, atau tumbuh 16.9 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (QtoQ) dan tumbuh 28.5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya ( YoY).
“Capaian ini memecahkan rekor realisasi investasi dalam 10 tahun terakhir.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini menjukkan adanya kepercayaan investor pada kepastian investasi di Indonesia,” kata Menteri Investasi Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, saat menyampaikan laporan realisasi investasi, secara virtual, Rabu 27 April 2022.
Realisasi investasi sebesar itu, sebutnya, berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 319.013 orang, tumbuh 2.3 persen secara tahunan (YoY).
Capaian investasi di triwulan I ini, rinciannya terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp147.2 triliun atau 52.1 persen dari total capaian investasi, dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp135.2 triliun atau 47.9 persen dari capaian investasi.
“Baik PMA maupun PMDN, realisasinya mengalami peningkatan di triwulan I-2022. Ini menunjukkan para investor mulai nyaman untuk menanamkan modalnya di Indonesia. ”
“Kita terus berupaya agar investasi yang masuk ke Indonesia adalah investasi yang berkualitas. Tidak hanya yang dapat melakukan transformasi teknologi, tapi juga menciptakan banyak lapangan kerja atau padat karya’ papar Bahlil.
Sementara itu dari sisi penyebarannya, realisasi investasi di luar Pulau Jawa nilainya mencapai Rp148.7 triliun, lebih besar dibandingkan realisasi investasi di Pulau Jawa yang tercatat sebesar Rp133.7 triliun.
“Ini menunjukkan investasi di luar Pulau Jawa terus mengalami trend peningkatan sejak triwulan III-2022. Sesuai pesan Bapak Presiden, agar investasi lebih Indonesia sentris. Apalah artinya angka investasi yang meningkat, jika penyebarannya tidak merata antara Jawa dan Luar Pulau Jawa” tandas Bahlil.
Lima sektor usaha dengan realisasi investasi terbesar di triwulan I adalah industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya dengan nilai investasi Rp39.7 triliun; transportas.
Gudang dan telekomunikasi dengan nilai investasi Rp39.5 triliun; pertambangan dengan nilai investasi Rp35.2 triliun; perumahan, kawasan industri dan perkantoran realisasi investasinya Rp24.9 triliun; listrik, gas dan air dengan realisasi investasi Rp23.1 triliun.
Lima besar daerah yang menjadi lokasi investasi adalah DKI Jakarta yang membukukan investasi tertinggi sebesar Rp40.4 triliun. Kemudian Jawa Barat (Rp39.5 triliun), Riau (Rp23.7 triliun), Jawa Timur (Rp 23.6 triliun) dan Sulawesi Tengah (Rp20 triliun).
Sementara itu, lima negara dengan investasi terbesar adalah Singapura (3.6 miliar dollar), Hongkong (1.5 miliar dollar), Tiongkok (1.4 miliar dollar), Jepang (0.8 miliar dollar) dan Amerika Serikat (0.6 miliar dollar).
“Saya katakan lagi, capaian realisasi investasi ini adalah buah dari pembangunan infrastruktur selama ini. Karena infrastruktur penting untuk mendukung investasi,” pungkas Bahlil.***