Menkeu Sri Mulyani Indrawati Dukung ADB Mobilisasi Sumber Daya Bantu Negara Rentan Terkena Konflik

- Pewarta

Senin, 6 Mei 2024 - 15:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati dan Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa di Tbilisi, Georgia, Sabtu (4/5/2024). (Instagram.com/@smindrawati)

Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati dan Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa di Tbilisi, Georgia, Sabtu (4/5/2024). (Instagram.com/@smindrawati)

BISNISNEWS.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati mendukung Asian Development Bank (ADB).

Untuk terus memobilisasi sumber daya guna mendukung negara-negara berkembang kepulauan kecil.

Yang sangat rentan dan negara-negara yang rentan terkena dampak konflik di Asia dan Pasifik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami ingin mendesak ADB untuk terus memberikan dukungan kepada rekan-rekan kami di Pasifik, khususnya negara-negara kepulauan kecil yang sedang berkembang.”

“Yang memerlukan intervensi yang sangat penting dan efektif, serta negara-negara yang rentan terkena dampak konflik,” kata Sri Mulyani di Tbilisi, Georgia, Minggu (5/5/2024).

Hal tersebut disampaikan Menkeu Sri Mulyani dalam Business Session Dewan Gubernur ADB yang merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan Tahunan Ke-57 ADB yang diselenggarakan pada 2-5 Mei 2024.

Menurut Menkeu, ADB harus mempertimbangkan mobilisasi sumber daya melalui pembiayaan bersama dan meningkatkan program Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST).

Selain itu, Menkeu menuturkan Indonesia juga ingin mendukung ADB menyediakan pinjaman lunak (concessional resources) dan pendanaan campuran (blended finance).

Terutama bagi negara yang benar-benar berada dalam kebutuhan yang sangat spesifik di tengah situasi tingkat suku bunga global yang lebih tinggi untuk waktu yang lama.

Pada pertemuan tahunan ADB tersebut, ADB dan para donor termasuk Indonesia di dalamnya, menyetujui penambahan dana sebesar 5 miliar dolar AS.

Untuk Dana Pembangunan Asia atau Asian Development Fund (ADF) 14 dan Technical Assistance Special Fund (TASF) 8 milik ADB.

ADF 14 memprioritaskan bantuan khusus kepada negara-negara berkembang kepulauan kecil yang sangat rentan terutama terhadap perubahan iklim, dan kepada negara-negara yang berada dalam situasi rentan dan terkena dampak konflik.

Di sisi lain, Menkeu Sri Mulyani menyoroti bahwa dalam laporan laba rugi ADB 2022 dan 2023, terdapat peningkatan yang signifikan pada biaya pinjaman lebih dari 2,7 kali lipat dan juga pendapatan dari proyek serta treasury.

“Jadi ini adalah tahun fiskal dua yang sangat luar biasa, yang mungkin tidak akan terulang di masa depan.”

“Setiap pendapatan dari ADB harus kembali disalurkan ke negara anggota, terutama bagi kelompok yang paling rentan,” kata Menkeu Sri Mulyani.***

Berita Terkait

Program Pengelolaan Penerimaan Negara Tahun 2025 Disebut Thomas Djiwandono untuk Hasilkan Penerimaan yang Optimal
CSA Index September 2024 Meningkat Signifikan, Pelaku Pasar Optimis IHSG Terus Menguat Meski Ada Risiko Koreksi
Realisasi Target Investasi pada Semester I tahun 2024 Telah Mencapai Rp829,9 Triliun, Tembus 50 Persen
Transisi Energi Bisa Hemat Subsidi Rp45 Triliun hingga Rp90 Triiun, Begini Penjelasan Luhut Pandjaitan
Kementaan akan Distribusi ke yang Defisit, Produksi Cabai Nasional Surplus tapi Tak Merata Semua Daerah
Permodalan Perseroan Kuat, Laba BRI Layak Dibagikan dalam Bentuk Dividen
Public Expose Live 2024: Kinerja Positif & Strategi BRI Tumbuh Sehat Berkelanjutan
Dukung Pengembangan Ekonomi Desa, Program Desa BRILiaN 2024 Terus Berlanjut
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 11 September 2024 - 10:45 WIB

Program Pengelolaan Penerimaan Negara Tahun 2025 Disebut Thomas Djiwandono untuk Hasilkan Penerimaan yang Optimal

Kamis, 5 September 2024 - 12:07 WIB

CSA Index September 2024 Meningkat Signifikan, Pelaku Pasar Optimis IHSG Terus Menguat Meski Ada Risiko Koreksi

Rabu, 4 September 2024 - 14:34 WIB

Realisasi Target Investasi pada Semester I tahun 2024 Telah Mencapai Rp829,9 Triliun, Tembus 50 Persen

Rabu, 4 September 2024 - 09:27 WIB

Transisi Energi Bisa Hemat Subsidi Rp45 Triliun hingga Rp90 Triiun, Begini Penjelasan Luhut Pandjaitan

Selasa, 3 September 2024 - 15:39 WIB

Kementaan akan Distribusi ke yang Defisit, Produksi Cabai Nasional Surplus tapi Tak Merata Semua Daerah

Senin, 2 September 2024 - 10:50 WIB

Permodalan Perseroan Kuat, Laba BRI Layak Dibagikan dalam Bentuk Dividen

Kamis, 29 Agustus 2024 - 16:49 WIB

Public Expose Live 2024: Kinerja Positif & Strategi BRI Tumbuh Sehat Berkelanjutan

Rabu, 28 Agustus 2024 - 20:33 WIB

Dukung Pengembangan Ekonomi Desa, Program Desa BRILiaN 2024 Terus Berlanjut

Berita Terbaru