Liwa Supriyanti Menilai Industri Baja Bisa Membangun Lingkungan Lebih Baik

- Pewarta

Selasa, 8 Maret 2022 - 17:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BISNIS NEWS – Sebagai sebuah industri dasar berbasis logam, baja selalu dilihat dari seberapa besar pemanfaatannya dalam pembangunan fisik dan penyerapan tenaga kerjanya.

Dalam penilaian Liwa Supriyanti, industri baja masih akan membangun lingkungan yang lebih baik di masa depan.

Pengusaha yang telah berkecimpung selama lebih dari 20 tahun di industri perdagangan baja itu mengerti akan nilai strategis logam berat itu di berbagai sektor pembangunan.

Logam ini mulai dominan menopang prikehidupan manusia sejak 4.000 tahun yang lalu dan permintaannya selalu naik dari tahun ke tahun sampai sekarang.

Nilai bisnisnya diperkirakan akan mencapai sekitar USD 14,3 triliun pada 2028.

Definisi industri baja adalah bidang usaha yang mengolah bijih besi menjadi baja.

Pengolahan baja juga berkembang seiring dengan kemajuan teknologi.

Meskipun bukan yang utama, tapi ketersediaan material ini mutlak diperlukan saat negara dan masyarakat mengejar konstruksi atau industri yang lebih luas.

Semua hal yang kita jumpai setiap hari pasti menggunakan baja, seperti jembatan, rel, mobil, dan peralatan lain-lainnya.

Tidak bisa dipungkiri, baja memiliki dampak besar terhadap ekonomi dan kehidupan masyarakat.

Dikutip dari situs pribadinya, Liwa Supriyanti menyatakan, baja adalah bagian mendasar untuk menciptakan lingkungan hidup dan kondisi dunia yang lebih baik,

“Kami fokus untuk memberikan materi terbaik kepada konsumen sehingga bisa memastikan dampak ekonomi dan sosial yang positif,” ujar perempuan yang sejak 2017 telah menjabat sebagai Direktur salah satu perusahaan produsen baja terbesar di Indonesia, Gunung Prisma itu.

Masih diambil dari situs pribadinya, Liwa Supriyanti menyatakan, persaingan ekonomi dan kemunculan teknologi modern telah memacu peningkatan kualitas produksi dan menciptakan peluang di industri baja.

Salah satunya adalah pengurangan konsumsi energi fosil, beralih ke energi ramah lingkungan (green steel).

Green steel adalah metode produksi baja dengan energi hidrogen. Metode ini bisa membuka peluang kerja baru dan juga menguntungkan bagi industri lain.

Setiap industri akan selalu berkaitan. Peningkatan permintaan bagi sebuah industri yang mempekerjakan ribuan karyawan seperti pabrik baja berarti keuntungan bagi berbagai sektor yang bekerja sama dengan pabrik itu.

Seperti bank, periklanan, pemasok, jasa profesional, dan transportasi. Jadi secara keseluruhan, mereka menjadi tulang punggung bagi kemajuan ekonomi.

Di Indonesia, pemakaian baja diperkirakan akan meningkat seiring dengan pesatnya proyek infrastruktur pemerintah.

Pada 2020, penggunaannya telah meningkat sebesar 3,1% dan mencapai puncaknya pada 2021.

Sayangnya, pada tahun yang sama, ekonomi dunia sedang diguncang pandemi Covid 19, termasuk di Indonesia.

Pemerintah berupaya untuk terus meningkatkan investasi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja di sektor lain.

Terkait pandemi, Liwa Supriyanti tetap bersikap positif karena industri manufaktur baja masih memainkan peran.

“Meskipun ketidakpastian meluas dan sikap menghindari risiko sebagai akibat dari pandemi, Gunung Prisma terus memulai proyek dan bekerja sama dengan mitra kami,” ujar perempuan yang selalu menyeimbangkan keluarga dan pekerjaan itu

Gunung Prisma sendiri tidak semata-mata mengejar keuntungan finansial. Salah satu dari sekian banyak proyek perusahaan ini yang berdampak positif secara ekonomi dan sosial adalah pembangkit listrik Pangkalan Susu yang berlokasi di Langkat, Sumatera Utara.

“Cara kami ingin mempromosikan industri baja untuk pembangunan ekonomi dan kondisi masyarakat adalah dengan proyek-proyek yang menggunakan baja,” kata Liwa Supriyanti ketika ditanya tentang pemikirannya tentang industri baja global.

Bantuan Pembangunan Jembatan
Proyek sosial yang membawa Liwa Supriyanti ke pedesaan adalah pembangunan jembatan di Nangela, Tegalbuleud, Sukabumi, Jawa Barat.

Bantuan tersebut sangat besar artinya bagi pembangunan jembatan. Apalagi, bukan kali ini saja Gunung Prisma memberikan bantuan sejenis, bekerja sama dengan Yayasan Sehati Gerak Bersama Sukabumi pada kegiatan tersebut.

Ketua Yayasan Sehati Gerak Bersama Sukabumi Andri Kurniawan menerangkan, adanya jembatan ini memudahkan masyarakat melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Tanpa harus melintasi aliran sungai ketika surut dan tidak bisa melintas ketika air setinggi dada orang dewasa atau lebih.***

Berita Terkait

Romadhon Jasn Menjadi Direktur Sapulangit Public Relations, Ditunjuk Sapulangit Media Circle (SMC)
BRI Siapkan Dana Rp3 Triliun untuk Buyback Saham, Optimis Terhadap Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang
Sapulangit PR dan Persrilis.com Berikan Jasa Public Relations dan Komunikasi Terpadu Lewat Press Release
Bank DKI Terapkan Layanan Terbatas Selama Libur Lebaran 2025, Jaga Kenyamanan Nasabah
BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID Perkuat Integrasi Rantai Pasok Aluminium Nasional dengan Proyek SGAR Fase II
Perluas Aksesibilitas Masyarakat, DPLK BRI Jalin Kerja Sama dengan Bank Raya Melalui Digitalisasi Dana Pensiun
Hadirkan Solusi Keuangan Digital untuk Pengemudi, BRI dan Blue Bird Perkuat Kerjasama
BRI Hadirkan Solusi Eksklusif Private Signature Outlet di Surabaya, Perluas Layanan Wealth Management

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 08:22 WIB

Romadhon Jasn Menjadi Direktur Sapulangit Public Relations, Ditunjuk Sapulangit Media Circle (SMC)

Senin, 14 April 2025 - 13:14 WIB

BRI Siapkan Dana Rp3 Triliun untuk Buyback Saham, Optimis Terhadap Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang

Senin, 14 April 2025 - 07:29 WIB

Sapulangit PR dan Persrilis.com Berikan Jasa Public Relations dan Komunikasi Terpadu Lewat Press Release

Kamis, 3 April 2025 - 11:15 WIB

Bank DKI Terapkan Layanan Terbatas Selama Libur Lebaran 2025, Jaga Kenyamanan Nasabah

Kamis, 27 Maret 2025 - 13:13 WIB

BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID Perkuat Integrasi Rantai Pasok Aluminium Nasional dengan Proyek SGAR Fase II

Berita Terbaru