BISNISNEWS.COM – Komoditi sawit perlu diperjuangkan demi meningkatkan perekonomian utamanya 16 juta pekerja kaum petani di Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari industri tersebut.
Dewan Pengawas Indonesia Palm Oil Strategic Studies (IPOSS) Darmin Nasution mengatakan bahwa saat peluncuran buku berjudul ‘Sawit, Anugerah Yang Perlu Diperjuangkan’ di Jakarta, Kamis (6/9/2024).
“Masyarakat Indonesia mungkin 16 juta hidup berasal dari komoditi ini, sehingga kalau dibilang layak untuk diperjuangkan.”
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Kementan akan Bagikan Benih Gratis untuk Para Petani yang Lakukan Percepatan Tanam di Oktober 2024
Kick Off Semarak HUT 129 BRI di Kantor Pusat Jakarta, Usung Tema Brilian dan Cemerlang
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Memang layak diperjuangkan. Aneh kalau kita kemudian tidak memperjuangkan ini,” kata Darmin
Dikutip Sawitpost.com, Indonesia patut bersyukur diberikan anugerah berupa alam yang subur hingga pohon sawit terus bertumbuh kembang di tanah air, lebih baik dari pada lokasi asalnya di Afrika.
Darmin menyampaikan bahwa Indonesia saat ini menjelma sebagai produsen minyak mentah sawit terbesar dunia seusia melalui berbagai upaya kerja keras semua pihak dan episode perjalanan yang panjang.
Baca Juga:
Wamentan Sudaryono Pastikan Ketersediaan Pupuk Aman, Dorong Petani Tanam di Bulan Oktober 2024
BRI Peduli Berhasil Kelola 22 Ton Sampah, Jaga Aspek Keberlanjutan Lingkungan Event MotoGP Mandalika
Layanan Wealth Management BRI Peroleh Pengakuan Kelas Dunia Sebagai Best Private Bank for HNWIs
Menurutnya, sumbangsih sawit dalam perekonomian nasional tidak bisa dipandang sebelah mata.
Tumbuhan yang berasal dari Afrika tersebut kini menghidupi lebih dari 16 juta warga negara Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kemajuan hilirisasi produk sawit, lanjut Darmin, saat ini turut berperan sebagai pengungkit perputaran roda perekonomian di berbagai daerah.
“Oleh karenanya, salah langkah dalam mengeluarkan kebijakan akan berdampak buruk pada kesejahteraan masyarakat sepanjang rantai pasok,” ujarnya.
Baca Juga:
Wamentan Sudaryono Minta Jajaran Kementan Maksimalkan Pelayanan Terhadap Petani dengan Sepenuh Hati
Pisang Sale Mades Makin Berkembang lewat Pemberdayaan BRI, Mengolah Produk Kearifan Lokal
Dia menuturkan, kemajuan hilirisasi sawit telah menghasilkan berbagai produk turunannya yang sudah mencapai 179 jenis (2023).
Selain menjadi bagian penting dalam kebutuhan pangan, sawit juga banyak digunakan untuk kosmetik, bahan kesehatan hingga biodiesel.
“Yang paling mutakhir, ke depan sawit memiliki potensi besar sebagai bahan baku bioavtur bagi dunia penerbangan, sehingga mendukung komitmen Indonesia menuju net zero emision 2060,” ucapnya.
Lebih lanjut, Darmin mengatakan bahwa Indonesia memiliki prospek sebagai produsen renewable energy terbesar karena dikarunia sumber bahan baku yang melimpah dari sawit.
“Namun, prestasi Indonesia saat ini sebagai produsen terbesar minyak sawit dunia tidak digapai dengan mudah.
Dia menilai, industri sawit Indonesia telah melalui episode perjalanan yang panjang dengan pasang-surut.
Misalnya pada tahun 2011, ketika terjadi oversupply CPO dari Indonesia, yang tidak diimbangi daya serap pasar global menyebabkan ambrukya harga CPO.
Kemudian pada tahun 2011 perdagangan Indonesia masih sempat surplus 26,1 miliar dolar AS.
Namun tahun berikutnya justru berbalik defisit 1,7 miliar dolar AS antara lain sebagai dampak ambruknya harga CPO dunia.
Menurut dia, dampak langsung yang dirasakan adalah menurunnya harga TBS (Tandan Buah Segar), yang pada gilirannya menggerus kesejahteraan para petani sawit di berbagai daerah.
“Pelajaran yang dipetik adalah pentingnya kebijakan yang bisa menyeimbangkan antara supply dan demand.”
“Perlu diciptakan sumber permintaan (konsumsi) yang akan memastikan harga CPO stabil,” imbuh Darmin.
Ia mengungkapkan, untuk menciptakan sumber permintaan, hilirisasi pada industri sawit perlu terus diperluas.
Terutama untuk kebutuhan produksi pagan dan energi terbarukan (renewable energy), termasuk yang sedang berjalan adalah mandatory campuran biodiesel.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Mediaemiten.com dan Harianinvestor.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Indonesiaraya.co.id dan Harianbogor.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.