Ketua MPR RI Bamsoet Optimistis Pemulihan Perekonomian Indonesia Terus Membaik

- Pewarta

Sabtu, 27 Agustus 2022 - 14:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Dok. MPR RI)

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Dok. MPR RI)

BISNIS NEWS – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan proses pemulihan perekonomian yang telah berjalan sejak tahun 2021.

Cukup memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

Antara lain terlihat dari surplus neraca perdagangan pada tahun 2021 yang mampu dipertahankan pada tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari hingga Juli 2022 tercatat surplus 29,17 miliar US dollar.

Demikian pula nilai ekspor Indonesia pada periode Januari hingga Juni 2022, juga meningkat 37,11 persen dibanding periode yang sama tahun 2021, mencapai 141,07 miliar US dollar.

“Karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk pesimis. Walaupun IMF dan Bank Dunia memperkirakan perekonomian di 66 negara akan bangkrut dan ambruk.”

“Serta suasana dunia yang masih dibayang-bayangi oleh wajah muram perekonomian global, yang dipicu oleh melambungnya harga komoditas global.”

“Kebijakan moneter negara maju yang mulai agresif, serta masih berlangsungnya konflik Rusia-Ukraina.”

“Ditambah eskalasi ketegangan baru di Taiwan, namun kita tetap harus optimistis bisa mengakhiri tahun 2022 ini dengan baik,” ujar Bamsoet.

Bamsoet menyampaikan hal ini saat Menutup Musyawarah Nasional Pertama Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS), di Jakarta, Jumat malam, 26 September 2022.

Bamsoet menjelaskan, surplus neraca perdagangan, optimisme pemulihan ekonomi Indonesia telah berjalan baik dan berada di jalur yang tepat

Selain itu juga terlihat dari data CEIC and Verdana Research yang memperlihatkan pendapatan pemerintah (government revenue) meningkat positif hingga 51 persen.

Tertinggi di dunia, melampaui Saudi Arabia di posisi kedua dengan 43 persen dan Brazil di posisi ketiga dengan 30 persen.

“Hasil survei Bloomberg menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat resiko resesi yang kecil, hanya 3 persen.”

“Dangat jauh jika dibandingkan dengan rata-rata negara Amerika dan Eropa (40 hingga 55 persen) ataupun negara Asia Pasifik (pada rentang antara 20 hingga 25 persen).”

“Pada level regional, Indonesia juga memiliki kontribusi besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN,” jelas Bamsoet.

Bamsoet menerangkan, menurut proyeksi IMF, PDB negara-negara ASEAN pada tahun 2025 akan mencapai 5,2 triliun US dollar.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Dari besaran angka ini, Indonesia memiliki kontribusi sebesar 1,63 triliun US dollar, atau yang terbesar di antara negara-negara ASEAN lainnya.

IMF juga memprediksikan bahwa ASEAN akan menjadi pasar terbesar ke-4 di dunia pada tahun 2030.

“Merujuk pada data Survei Konsumen Bank Indonesia, tercatat Indeks Keyakinan Konsumen pada bulan Juli 2022 mencapai 123,2, atau berada dalam zona optimis, raihan indeks di atas 100.”

“Jika dapat terus dipertahankan, ekspektasi pemulihan perekonomian nasional akan dapat kita wujudkan,” terang Bamsoet.

Bamsoet menambahkan, posisi Indonesia yang saat ini menjadi pengampu Presidensi G20 juga harus dapat memberikan dampak nyata bagi perekonomian nasional.

Menurut kalkulasi, gelaran G20 di Indonesia diharapkan mampu memberikan kontribusi sebesar 533 juta US dollar bagi PDB nasional, meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun.

Mendorong terciptanya 600 ribu hingga 700 ribu lapangan kerja baru, dan menyerap 33.000 tenaga kerja di sektor UMKM.

“Berbagai faktor tersebut juga didukung tingkat capaian vaksinasi Covid-19 di tanah air, yang per 25 Agustus 2022 telah mencapai lebih dari 86 persen untuk dosis pertama, dan sekitar 73 persen untuk dosis kedua.”

“Jauh lebih baik dibandingkan beberapa negara lain di kawasan Asia dan Afrika.”

After paragraf 28

“Setidaknya, aktivitas perekonomian berangsur membaik, dan tidak lagi terhambat oleh pembatasan mobilitas seperti pada awal masa pandemi,” pungkas Bamsoet.***

Berita Terkait

Kementerian Pertanian Dapat Tambahan Anggaran Sebesar 21,49 Triliun di 2025 Menjadi Rp 29,37 Triliun
Minta Menteri Tak Keluarkan Kebijakan Ekstrem Terkait Hajat Orang Banyak, Ini Penjelasan Presiden Jokowi
Agro Media Network Luncurkan Portal Sawitpost.com, Dukung Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi Nasional
Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Bapanas Siap Sokong dengan Cadangan Pangan Pemerintah
Program Pengelolaan Penerimaan Negara Tahun 2025 Disebut Thomas Djiwandono untuk Hasilkan Penerimaan yang Optimal
CSA Index September 2024 Meningkat Signifikan, Pelaku Pasar Optimis IHSG Terus Menguat Meski Ada Risiko Koreksi
Realisasi Target Investasi pada Semester I tahun 2024 Telah Mencapai Rp829,9 Triliun, Tembus 50 Persen
Transisi Energi Bisa Hemat Subsidi Rp45 Triliun hingga Rp90 Triiun, Begini Penjelasan Luhut Pandjaitan
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 13 September 2024 - 20:07 WIB

Kementerian Pertanian Dapat Tambahan Anggaran Sebesar 21,49 Triliun di 2025 Menjadi Rp 29,37 Triliun

Kamis, 12 September 2024 - 11:29 WIB

Agro Media Network Luncurkan Portal Sawitpost.com, Dukung Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi Nasional

Kamis, 12 September 2024 - 06:58 WIB

Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Bapanas Siap Sokong dengan Cadangan Pangan Pemerintah

Rabu, 11 September 2024 - 10:45 WIB

Program Pengelolaan Penerimaan Negara Tahun 2025 Disebut Thomas Djiwandono untuk Hasilkan Penerimaan yang Optimal

Kamis, 5 September 2024 - 12:07 WIB

CSA Index September 2024 Meningkat Signifikan, Pelaku Pasar Optimis IHSG Terus Menguat Meski Ada Risiko Koreksi

Rabu, 4 September 2024 - 14:34 WIB

Realisasi Target Investasi pada Semester I tahun 2024 Telah Mencapai Rp829,9 Triliun, Tembus 50 Persen

Rabu, 4 September 2024 - 09:27 WIB

Transisi Energi Bisa Hemat Subsidi Rp45 Triliun hingga Rp90 Triiun, Begini Penjelasan Luhut Pandjaitan

Selasa, 3 September 2024 - 15:39 WIB

Kementaan akan Distribusi ke yang Defisit, Produksi Cabai Nasional Surplus tapi Tak Merata Semua Daerah

Berita Terbaru