BISNIS NEWS – Kasus kelangkaan minyak goreng, memasuki babak baru.
Jika sebelumnya kasus ini lebih banyak berada di ranah ekonomi, karena buruknya koordinasi dan distribusi stake holder minyak goreng di Indonesia, saat ini luapan kasus ini juga sudah masuk ke ranah politik.
Banyak aktor politilk tampil memainkan dramaturgi dalam kisah tak berujung, di seputar polemik ketersediaan minyak goreng di pasaran.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
UMKM Gula Aren Temon Berhasil Ekspor Tembus Pasar Global Berkat BRI, Berdaya di Desa
Tarif Baja dan Aluminium Kanada Dinaikkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump Jadi 50 Persen
SCROLL TO RESUME CONTENT
Issu-issu kelangkaan minyak goreng saat ini sudah menjadi perang tagar dan perang issu para politisi dan partai politik.
Mereka saling menuding lawan-lawan politiknya, dan menampilkan diri mereka bak malaikat, yang membagi-bagikan minyak goreng murah ke masyarakat.
Ibarat maling teriak maling, dalam sekelabat banyak politisi yang tiba-tiba menjadi pahlawan kesiangan dalam aksi menjual minyak goreng murah.
Baca Juga:
BNI Siapkan Rp21 Triliun untuk Kebutuhan Uang Tunai Lebaran 2025, Layanan Perbankan Tetap Aman
Sinergi BRI dan BPJS Ketenagakerjaan Dorong Inklusi Jaminan Sosial bagi Pekerja Informal
Keberhasilan Cokelat Ndalem, Jadi Bukti Nyata Keberpihakan BRI Terhadap UMKM
Baca konten lengkapnya di Hallo.id dalam artikel Kasus Kelangkaan Minyak Goreng Masuki Babak Baru, dari Ekonomi Jadi Ranah Politik***