BISNISNEWS.COM – Sejak berdiri pada September 2021 lalu hingga saat ini, keberadaaan Holding Ultra Mikro berhasil membuka akses keuangan yang lebih luas dan meningkatkan kesejahteraan dan mendorong perekonomian nasional.
Sinergi antara BRI, PNM dan Pegadaian menegaskan peran BUMN yang menjadi ujung tombak ekonomi kerakyatan di Indonesia.
Terkait dengan hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa hingga akhir Desember 2023 jumlah nasabah holding ultra mikro tercatat mencapai 37 juta peminjam.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Pengusaha Wanita Ini Berhasil Sulap Kelor Jadi Aneka Olahan Pangan yang Digemari, Manfaatkan KUR BRI
Bank DKI Siap Kooperatif dalam Proses Hukum Kredit kepada PT Sritex
Tiket Presale Panggung Musikal Keluarga Cemara Ludes, Libur Sekolah Jadi Momen Kembali ke Keluarga

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Keberhasilan BRI Group mengintegrasikan nasabah di segmen ultra mikro tersebut berdampak terhadap penurunan jumlah nasabah yang belum mendapatkan akses keuangan formal,” imbuhnya.
Sunarso juga menambahkan komitmen Holding UMi sesuai dengan upaya untuk menciptakan kesetaraan gender dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDG).
“Hal ini merupakan bentuk wujud BRI dalam melakukan pemberdayaan kepada wanita prasejahtera (underprivileged women) dan menguatkan komitmen BRI untuk mendukung pencapaian SDGs khususnya yang terkait dengan kesetaraan gender,” tambah Sunarso.
Baca Juga:
Salah Satu Alasan Pentingnya UMKM Publikasi Press Release, Biaya Tampil di Media Online Itu Hemai
Bimo Wijayanto Siap Jabat Dirjen Pajak, Tunggu Pelantikan dari Menteri Sri Mulyani di Kemenkeu
Dari sisi BRI sendiri, keberadaan Holding Ultra Mikro merupakan sumber pertumbuhan baru di masa mendatang.
“Kalau sekarang BRI tumbuh kreditnya 11,2%, kemudian BRI ingin tetap tumbuh agresif di 2024, yakni 11-12%.
“Strateginya, BRI akan tetap fokus di UMKM, kami sudah canangkan go smaller, yakni masuk ke segmen ultra mikro.”
“Oleh karena itu Holding UMi juga kami jadikan sumber pertumbuhan baru,” jelas Sunarso.
Hingga akhir Desember 2023, BRI berhasil mendorong penyaluran kredit tumbuh 11,2% yoy menjadi Rp1.266,4 triliun.
Pencapaian ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit industri perbankan nasional yang sebesar 10,4% yoy di sepanjang tahun 2023.
Apabila dirinci, seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif, segmen mikro tercatat tumbuh 10,9% yoy menjadi Rp611,2 triliun, segmen konsumer tumbuh 13,4% yoy menjadi Rp190,0 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,6% yoy menjadi Rp267,5 triliun dan segmen korporasi tumbuh 13,8% yoy menjadi Rp197,7 triliun.
Apabila ditotal, portofolio kredit UMKM BRI mencapai 84,4% dari total penyaluran kredit BRI atau setara Rp1.068,7 triliun.
“Ini adalah bukti nyata bahwa perusahaan BUMN yang memiliki fungsi agent of development dan value creator dapat secara simultan menjalankan peran economic dan social value secara bersamaan,” pungkas Sunarso.***