BISNIS NEWS – Harga telur di Pasar Batang sejak sepekan lalu terus merangkak naik.
Para pedagang mengeluhkan kenaikan, karena berpengaruh pada penjualan kepada para konsumen.
Pedagang telur Titin mengatakan, kenaikan telur terjadi sejak 15 Agustus lalu.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Proyek Tanggul Laut Fayah Kolaborasi RI‑Belanda Dimulai
Tiga UKM Makanan Indonesia Ikuti Seoul Food & Hotel 2025 Melalui Fasilitasi BNI
Raja Ampat Memanas: Empat Tambang Nikel Disorot, Indikasi Korupsi Menguat di Balik Izin Lingkungan

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Semula Rp28.000,00 sampai sekarang Rp31.000,00 per kilogram. Itu karena harga pakan ayam petelur naik, jadi harga telur ikut merangkak naik,” katanya, saat ditemui, di Pasar Kabupaten Batang, Senin 22 Agustus 2022
Ia mengeluhkan, naiknya harga telur tentu berdampak pada penjualan ke konsumen.
“Kalau pasokannya lancar dan harga stabil, tiap harinya bisa habis satu tong atau setara 10 kilogram. Beda dengan kondisi penjualan sekarang cuma laku 5 kilogram,” terangnya.
Baca Juga:
MAKI Laporkan Pimpinan KPK Terkait Lambannya Penanganan Kasus Korupsi Dana CSR Bank Indonesia
Duel Elon Musk dan Donald Trump: Dampaknya pada Kebijakan Energi Baru dan Pasar Saham Amerika
Lain halnya, jika distributor datang langsung, dipastikan penjualan lancar.
“Terkadang mereka tidak datang, jadi pasokannya terhambat, konsumen jadi tidak tercukupi kebutuhannya,” ungkapnya.
Salah satu pembeli, Kursih menyampaikan, dalam beberapa hari ini konsumsi telur di keluarganya sedikit dikurangi. Salah satu penyebabnya karena harga yang terus merangkak.
“Ya kalau naiknya setahun sekali dan jangan terlalu sering, sih tidak masalah. Yang jadi masalah kalau naik terus, konsumsi telur saya kurangi sedikit, dengan mengurangi belanja telur, lalu diganti sayuran,” ujar dia. ***
Baca Juga:
Bank DKI–Bank Maluku Malut Jalin KUB, Dorong Konsolidasi Perbankan Daerah
CSA Index Juni 2025 Jadi Bukti Momentum Kebangkitan Pasar Saham Nasional
Komitmen BRI Mendapat Pengakuan atas Peran Nyata dalam Urban Farming dan Pemberdayaan Perempuan