BISNIS NEWS – Goldman Sachs telah memperingatkan dolar AS menghadapi risiko yang dapat mengikis dominasi globalnya. Dolar AS diprediksi akan menghadapi beberapa tantangan yang sama yang dihadapi pound Inggris di awal 1900-an.
Langkah AS dan sekutunya untuk membekukan bank sentral Rusia dari sebagian besar cadangan mata uang asingnya telah menimbulkan kekhawatiran bahwa negara-negara dapat mulai menjauh dari penggunaan dolar, karena kekhawatiran tentang kekuatan yang diberikan mata uang itu kepada AS, demikian dikutip dari yahoo finance, Minggu 3 April 2022 .
Catatan penelitian Goldman, yang dirilis Kamis, adalah tanda bahwa investor besar mengambil risiko terhadap dolar dengan serius.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
UMKM Gula Aren Temon Berhasil Ekspor Tembus Pasar Global Berkat BRI, Berdaya di Desa
Tarif Baja dan Aluminium Kanada Dinaikkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump Jadi 50 Persen
SCROLL TO RESUME CONTENT
Analis bank, termasuk ekonom Cristina Tessari, mengatakan dolar menghadapi sejumlah tantangan serupa dengan yang dihadapi oleh pound Inggris sebelum melemah. Pound pernah menjadi mata uang cadangan dunia, tetapi digantikan oleh dolar pada pertengahan abad ke-20.
Tantangan tersebut termasuk fakta bahwa AS memiliki pangsa perdagangan global yang relatif kecil dibandingkan dengan dominasi dolar dalam pembayaran global.
Bahwa negara memiliki “posisi aset asing bersih” yang memburuk, dengan meningkatnya utang luar negeri. Dan itu menghadapi masalah geopolitik, seperti perang Rusia di Ukraina.
Baca Juga:
BNI Siapkan Rp21 Triliun untuk Kebutuhan Uang Tunai Lebaran 2025, Layanan Perbankan Tetap Aman
Sinergi BRI dan BPJS Ketenagakerjaan Dorong Inklusi Jaminan Sosial bagi Pekerja Informal
Keberhasilan Cokelat Ndalem, Jadi Bukti Nyata Keberpihakan BRI Terhadap UMKM
Tessari dan rekannya Zac Pandl mengatakan utang besar AS, yang berasal dari fakta bahwa itu adalah importir barang yang besar, bisa menjadi masalah khusus.
Baca konten lengkapnya di Mediaemiten.com dalam artikel Goldman Sachs Nyatakan Dolar AS Hadapi Risiko Kikis Dominasi Globalnya***