Ekspor Batubara Indonesia ke Eropa Melejit, Siapa Yang Untung: Negara Atau Elit Ekonomi?

- Pewarta

Selasa, 4 Oktober 2022 - 18:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi komoditas tambang batubara. (Instagram.com/@leo.sunadi)

Ilustrasi komoditas tambang batubara. (Instagram.com/@leo.sunadi)

BISNIS NEWS – Sejak berkecambuknya perang Rusia – Ukraina pada Februari 2022 yang lalu negara negara di Eropa mengalami kesulitan dalam mendapatkan energi.

Karena selama ini Energi yang dikonsumsi negara negara Eropa sebagian besar nya diperoleh dari negara Rusia.

Dengan terus berkecambuknya perang Rusia Ukraina dimana negara negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Jerman dan negara negara Eropa lainnya yang lebih berpihak kepada Ukraina.

Dan memberikan berbagai sanksi kepada Rusia membuat situasi di Eropa menjadi semakin terguncang hebat.

Hal tersebut disebabkan karena selama ini supply energi bagi negara negara Eropa berasal dari perusahaan Rusia GazProm yang mengalirkan gas melalui pipa Nordstream ke berbagai negara negara Eropa.

Atas sanksi sanksi yang diberikan oleh Amerika, negara blok Nato dan negara negara Eropa lainnya Rusia pun membalasnya dengan mematikan aliran gas nya ke Eropa.

Hal tersebut mengakibatkan harga energi di negara – negara Eropa menjadi sangat mahal.

Banyak warga di negara negara Eropa tersebut yang berteriak, mengeluh akan mahalnya biaya energi yang harus mereka bayar karena situasi tersebut.

Mahalnya energi yang terjadi di Eropa tersebut membuat pemerintah negara negara Eropa mencari solusi untuk mengatasi problem mahalnya energi yang terjadi di Eropa saat ini.

Dan salah satu pihak yang mendapat windfall dari mahalnya energi ini adalah Indonesia.

Batu Bara Indonesia menjadi primadona yang dibutuhkan negara negara Eropa.

Bahkan bulan September kemarin menurut data Asosiasi Perusahaan Batu Bara Indonesia (APBI) mencatat, ekspor batu bara Indonesia ke Eropa mencapai hingga 3,5 juta ton sampai 4 juta ton sampai pada Oktober 2022 ini.

Jumlah ini merupakan rekor baru eksport batubara ke Eropa. Dimana sebelumnya ekspor batubara ke Eropa biasanya kurang dari 1 juta ton per tahun.

Eropa saat ini memang tengah menghadapi krisis energi termasuk batubara karena ada penyetopan import batubara dari Rusia.

Sehingga batubara dari Indonesia menjadi substitusi import untuk keperluan energi rumah tangga dan industri di Eropa.

Asosiasi Perusahaan Batu Bara Indonesia (APBI) mencatat, ekspor batu bara Indonesia ke Eropa mencapai hingga 3,5 juta ton sampai 4 juta ton sampai pada Oktober 2022 ini.

Seperti yang diketahui, Eropa memang sedang membutuhkan bahan baku batu bara untuk kebutuhan energi kelistrikan negaranya di tengah krisis energi yang sedang melanda negara-negara Uni Eropa tersebut.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Batu bara asal Indonesia menjadi substitusi impor Eropa tatkala, negara-negara tersebut mengenakan sanksi ekonomi berupa penyetopan batu bara dari Rusia yang menjadi andalan mereka.

Melonjaknya harga komoditas tambang telah berdampak nyata bagi penerimaan negara, termasuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Realisasi penerimaan negara dari sektor pertambangan mineral dan batu bara (minerba) hingga kini tercatat telah mencapai Rp 118,34 triliun atau 279,32% dari rencana target penerimaan tahun 2022 ini yang sebesar Rp 42,37 triliun.

Hal tersebut berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), per Senin, 3 Oktober 2022.

“Rencana penerimaan negara 2022 Rp 42,37 triliun. Realisasi Rp 118,34 triliun atau 279,32%,” tulis MODI Kementerian ESDM, dikutip Senin (03/10/2022).

Dari penerimaan negara sektor pertambangan mineral dan batu bara tersebut, mayoritas atau sekitar 70%-80% berasal dari pertambangan batu bara dan selebihnya mineral, seperti nikel, tembaga, emas, timah, dan lainnya.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Adapun penghasilan tertinggi terjadi pada Juli 2022 yakni mencapai Rp 12,55 triliun untuk penjualan hasil tambang, lalu royalti Rp 7,4 triliun, sewa lahan (deadrent) Rp 0,04 triliun, dan pendapatan lain-lain Rp 0,1 triliun.

Melihat besarnya penerimaan negara dari batubara ini maka seharusnya negara yang untung. Semestinya Pemerintah dapat memberikan keuntungan tersebut kepada rakyat Indonesia yang saat ini sedang sulit.

Pemerintah memiliki kemampuan untuk menambah subsidi energi kepada masyarakat yaitu dengan menurunkan kembali harga BBM bersubsidi, tidak menaikkan Tarif Dasar Listrik, membuka program lapangan kerja padat karya yang mampu menyerap banyak tenaga kerja yang saat ini banyak warga yang menganggur dan berbagai program lainnya.

Dengan cara tersebut maka windfall dari batubara yang merupakan kekayaaan alam Indonesia ini bisa dimanfaatkan sebesar besarnya untuk kepentingan seluruh rakyat dan tumpah darah Indonesia.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Bila keuntungan ekspor batubara ini tidak dirasakan oleh publik maka benar nyata bahwa policy makers ekonomi Indonesia tidak kompenten.

Karena selalu salah mengalokasikan penerimaan negara bukan untuk kepentingan rakyat.

Opini: Achmad Nur Hidayat, Ekonom & Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute.***

Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Bisnisnews.com, semoga bermanfaat.

Berita Terkait

Beri Kemudahan Perjalanan Ibadah, BRI dan Garuda Indonesia Berkolaborasi Gelar Umrah Travel Fair 2025
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan, BRI Terapkan Strategi Pengelolaan Segmen Nasabah Berbasis Piramida
ID COMM Raih Penghargaan Indonesia Public Relations Awards 2025, Unggul dalam Inovasi Platform Digita
Terkait dengan Rencana Kehadiran Mentan Andi Amran Sulaiman ke Lampung, Ini Respons Para Petani Singkong
Perusahaan Tak Ikut Aturan HBA Tak Diberikan Izin Ekspor, Indonesia Pertimbangkan Batasi Ekspor Batu Bara
Coca Cola Case Studies: Pandangan Terhadap AI Masih Skeptis, Coca Cola Malah Memperburuk Situasi!
BRI Pastikan Kemudahan dan Kenyamanan Transaksi Nasabah Selama Libur Isra Mikraj dan Imlek 2025
Perguruan Tinggi Direkomendasikan Kementerian ESDM untuk Mendapat IUP Izin Eksplorasi

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 15:49 WIB

Beri Kemudahan Perjalanan Ibadah, BRI dan Garuda Indonesia Berkolaborasi Gelar Umrah Travel Fair 2025

Kamis, 6 Februari 2025 - 21:55 WIB

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan, BRI Terapkan Strategi Pengelolaan Segmen Nasabah Berbasis Piramida

Rabu, 5 Februari 2025 - 14:50 WIB

ID COMM Raih Penghargaan Indonesia Public Relations Awards 2025, Unggul dalam Inovasi Platform Digita

Rabu, 5 Februari 2025 - 11:38 WIB

Terkait dengan Rencana Kehadiran Mentan Andi Amran Sulaiman ke Lampung, Ini Respons Para Petani Singkong

Selasa, 4 Februari 2025 - 15:08 WIB

Perusahaan Tak Ikut Aturan HBA Tak Diberikan Izin Ekspor, Indonesia Pertimbangkan Batasi Ekspor Batu Bara

Berita Terbaru