BISNIS NEWS – Berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur sudah menunjukkan geliat kembali.
Hal itu tercermin pada Pameran Ekonomi Kreatif “Gebyar Merah Putih” yang diselenggarakan Asprindo (Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia) DPW Jawa Timur.
Peserta pameran membludak, seperti tidak menyisakan jejak pandemi Covid-19 di Convention Hall Tunjungan Plaza 26-28 Agustus 2022.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Program BRI Menanam Berhasil Serap Karbon 2.987 CO2e (Kg) per Tahun dan Dorong Ekonomi Masyarakat
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Semoga ini benar-benar menunjukkan jika perekonomian kita, khususnya UMKM, sudah bangkit kembali,” harap Jose Rizal, Ketua Umum Asprindo, sesaat sebelum ia menyampaikan sambutan pada pembukaan pameran.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S. Uno, yang menyampaikan sambutan melalui video, memberikan dukungan penuh pada penyelenggaraan pameran yang melibatkan ekonomi kreatif ini.
“Dengan semangat kemerdekaan, kita rayakan dengan mengapresiasi pengusaha-pengusaha ekonomi kreatif.”
Baca Juga:
IHSG Diproyeksikan Melemah, Target Turun ke 7.277, Investor Mulai Kurangi Risiko di Pasar Modal
“Kita bergandengan tangan mendukung pelaku UMKM agar dapat terus menghasilkan produk lokal yang memiliki daya saing global,” ujarnya.
Pameran Ekonomi Kreatif Asprindo tahun ini juga menggandeng AP3 (Asosiai Pengusaha Perlengkapan Pernikahan).
Pameran yang menghadirkan 200 lebih peserta pengusaha ekonomi kreatif ini umumnya bergerak di usaha yang terkait dengan disain produk.
Antara lain acara pernikahan, kuliner, seni pertunjukan, dan fesyen – khususnya pakaian yang memanfaatkan kain-kain tradisional/wastra.
Baca Juga:
Pengusaha Muda Brilian 2024, Bukti Keberpihakan BRI dalam Mengembangkan UMKM Berdaya Saing Global
Jose Rizal mengungkapkan apresiasi tinggi terhadap pencapaian UMKM. Ia menyebut bahwa UMKM Surabaya layak mendunia.
Salah satu yang membuatnya terkesan adalah peragaan busana oleh perancang yang juga sekaligus Ketua Asprindo DPC Banyuwangi, Isyam Syamsi.
“Isyam ini, saya dengar sudah merambah panggung peragaan busana internasional.”
“Rancangannya memang bagus sekali. Ia bisa memadukan wastra dengan disain kontemporer. Hasilnya adalah busana yang trendy, ‘ready to wear’.”
Jose mengingatkan bahwa agar UMKM bisa naik kelas, UMKM harus memikirkan orientasi ekspor, bersaing di pasar global sebagaimana yang disampaikan Menparekraf.
Karena itu pelaku industri kreatif harus memiliki pemahaman yang cukup tentang tata cara perdagangan internasional.
“Potensi UMKM Surabaya ini bukan main. Termasuk SDM-nya. Model-model yang ditampilkan tadi tidak kalah dengan model di Jakarta.”
“Panggung hiburannya juga menampilkan entertainer yang tidak kalah dengan seninan Pattaya Bangkok, misalnya.”
“Tapi kita perlu memberikan perhatian khusus menyangkut aspek pembenahan infrastruktur produksi, desain, kepemilikan sertifikasi internasional yang beraneka ragam, packaging dan branding, serta biaya logistik,” ujarnya.
Harapan ini disambut baik Ketua Asprindo DPW Jawa Timur, Eddy Surohadi.
Eddy berharap pameran yang berlangsung ketiga kalinya ini benar-benar menjadi agenda tahunan Asprindo di Jawa Timur, yang mencatat perkembangan pencapaian UMKM dari tahun ke tahun, baik secara kuantitas maipun kualitas.
“Saya berharap apa yang disampaikan Pak Menteri dan Ketum Asprindo agar UMKM dapat bersaing di pasar global, dapat benar-benar kami wujudkan. Tentu saja, ini butuh dukungan semua pihak,” pungkasnya.***