Bisa Tumbuh 4,6 Persen, Kebangkitan Ekonomi Tiongkok Picu Perekonomian Negara-negara ASEAN

- Pewarta

Kamis, 6 April 2023 - 14:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Ekonom AMRO Hoe Ee Khor. (Dok. Amro-asia.org)

Kepala Ekonom AMRO Hoe Ee Khor. (Dok. Amro-asia.org)

BISNISNEWS.COM – Kantor Penelitian Makroekonomi ASEAN+3 (The ASEAN+3 Macroeconomic Research Office/AMRO) memperkirakan ASEAN+3 (ASEAN+China, Jepang, dan Korea Selatan) akan tumbuh 4,6 persen pada 2023, yang dipimpin oleh rebound (kebangkitan kembali) perekonomian China.

Sementara untuk tahun 2024, perekonomian kawasan ini diproyeksikan sedikit menurun menjadi 4,5 persen, dengan kemungkinan pertumbuhan ekonomi ASEAN sebesar 4,9 persen pada tahun ini dan 5,2 persen pada tahun depan.

“Dorongan pariwisata dan perdagangan intraregional dari pemulihan ekonomi China akan membantu mengurangi permintaan eksternal yang melemah dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa,” kata Kepala Ekonom AMRO Hoe Ee Khor dalam konferensi pers ASEAN+3 Regional Economic Outlook 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis 6 April 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menilai kawasan ASEAN+3 diperkirakan akan tetap tangguh, terlepas dari tantangan kuat dari permintaan eksternal yang lebih lemah dan kondisi keuangan global yang lebih ketat.

Baca juga artikel penting lainnya di media online Kongsinews.com – salah satu portal berita terbaik di Indonesia.

Permintaan domestik kemungkinan akan tetap kuat, dengan belanja rumah tangga yang akan ditopang oleh peningkatan pendapatan dan inflasi yang lebih rendah.

AMRO mengantisipasi inflasi kawasan ini akan menjadi moderat dari 6,5 persen pada tahun lalu menjadi 4,7 persen pada tahun 2023, sebelum normal menjadi 3 persen di tahun depan.

Dengan pijakan pertumbuhan yang lebih kuat, Khor mengatakan pembuat kebijakan di ASEAN+3 telah mengalihkan fokus untuk menahan inflasi yang tetap tinggi dan memulihkan penyangga kebijakan.

Namun, risiko penurunan berlimpah. Prospek pertumbuhan kawasan ini dapat diredam oleh lonjakan harga energi yang disebabkan oleh eskalasi krisis Ukraina, pemulihan yang lebih lemah dari perkiraan di China, atau pelambatan tajam di AS.

Pengetatan kebijakan moneter AS yang berlanjut di tengah meningkatnya kekhawatiran stabilitas keuangan juga dapat meningkatkan volatilitas pasar keuangan dan memicu kekhawatiran penularan.

Kendati demikian,berdasarkan pelajaran dari krisis keuangan Asia, dia mengungkapkan sistem keuangan ASEAN+3 saat ini cenderung lebih tangguh dan diatur dengan baik.

“Meski begitu, kita hidup di masa genting. Pembuat kebijakan perlu tetap waspada dan terus membangun kembali penyangga kebijakan,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Khor, para pembuat kebijakan diharapkan pula agar tetap fleksibel untuk memberikan dukungan tambahan bagi perekonomian jika diperlukan.*** Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Bisnisnews.com, semoga bermanfaat.

Berita Terkait

Kolaborasi BNSP dan Korea Muslim Federation, LSP PPHI Siap Kembangkan Sertifikasi Halal Auditor Berstandar Indonesia
Ivanka Trump Merespons Insiden Penembakan Ayahnya Saat Sedang Kampanye di Butler Pennsylvania
BNSP, Kemnaker, & Kadin Indonesia Kerjasama dengan JIHDO: Langkah Majukan Tenaga Kerja Indonesia di Jepang
Kunjungan Kerja Delegasi Indonesia ke Zensho: BNSP, Kemnaker, & Kadin Indonesia Buka Peluang Kerja Besar
Rishi Sunak Orang Asia Pertama yang Jadi PM Inggris, Semoga Kuatkan Hubungan Inggris – Indonesia
Pertemuan Menlu G20 Tidak Bermakna: Banyak Insiden dan Sebatas Seremonial Nihil Hasil
Goldman Sachs Nyatakan Dolar AS Hadapi Risiko Kikis Dominasi Globalnya
Inikah 5 Faktor yang Pengaruhi Pasar Pekan Ini, Salah Satunya Volatilitas Harga Minyak
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Minggu, 1 September 2024 - 16:55 WIB

Kolaborasi BNSP dan Korea Muslim Federation, LSP PPHI Siap Kembangkan Sertifikasi Halal Auditor Berstandar Indonesia

Senin, 15 Juli 2024 - 09:58 WIB

Ivanka Trump Merespons Insiden Penembakan Ayahnya Saat Sedang Kampanye di Butler Pennsylvania

Jumat, 12 Juli 2024 - 14:44 WIB

BNSP, Kemnaker, & Kadin Indonesia Kerjasama dengan JIHDO: Langkah Majukan Tenaga Kerja Indonesia di Jepang

Jumat, 12 Juli 2024 - 01:26 WIB

Kunjungan Kerja Delegasi Indonesia ke Zensho: BNSP, Kemnaker, & Kadin Indonesia Buka Peluang Kerja Besar

Kamis, 6 April 2023 - 14:22 WIB

Bisa Tumbuh 4,6 Persen, Kebangkitan Ekonomi Tiongkok Picu Perekonomian Negara-negara ASEAN

Kamis, 27 Oktober 2022 - 09:47 WIB

Rishi Sunak Orang Asia Pertama yang Jadi PM Inggris, Semoga Kuatkan Hubungan Inggris – Indonesia

Senin, 11 Juli 2022 - 20:54 WIB

Pertemuan Menlu G20 Tidak Bermakna: Banyak Insiden dan Sebatas Seremonial Nihil Hasil

Senin, 4 April 2022 - 10:39 WIB

Goldman Sachs Nyatakan Dolar AS Hadapi Risiko Kikis Dominasi Globalnya

Berita Terbaru