Bila Terbukti Pertalite RON 90 Berkualitas RON 86, Itu Berarti Bentuk Penipuan Terhadap Rakyat

- Pewarta

Selasa, 11 Oktober 2022 - 19:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi suasana di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. (Dok. Pertamina.com)

Ilustrasi suasana di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. (Dok. Pertamina.com)

BISNISNEWS.COM – Masyarakat sekarang sudah sangat pandai dan serba penasaran.

Jika ada penyelewengan apapun tentunya masyarakat punya daya analisis yang baik sehingga serapat apapun bau itu ditutup pasti akan tercium juga.

Belakangan ini masyarakat ada yang berinisiatif menguji kualitas pertalite yang sesungguhnya yang seharusnya RON 90 ternyata hanya RON 86 atau sekelas jenis premium yang sudah tidak ada dipasaran.

Isu tersebut telah memberikan preseden buruk terhadap kinerja dan personil-personil di pertamina.

Inisiatif masyarakat dalam menguji RON pertalite ini menjadi indikator bahwa kepercayaan publik kepada pertamina dan BUMN secara umum sudah sangat buruk.

Pertamina harus melakukan investigasi terkait ini. Ini adalah pembohongan publik jika benar. Harus check Pertalite yang beredar dilapangan.

Dan tentunya jika ada oknum yang mengotak-atik atau mengakali RON pertalite sehingga tidak sesuai dengan yang semestinya maka harus ditindak tegas. Karena ini bentuk penipuan terhadap publik.

Keberadaan BBM pertalite dan pertamax saja secara kualitas RON kalah oleh Petronas Malaysia yang menjual BBM tidak hanya dengan harga yang rendah tapi juga kualitas RON yang tinggi.

Jika RON 90 untuk pertalite saja di utak atik akan sangat mencoreng citra Pertamina. Indonesia jadi terkesan bangsa yang rendahan.

Rekomendasi kedepan seharusnya kementerian ESDM melakukan investigasi bersama pihak independen untuk meneliti uji pertalite RON 90.

Dan jika sudah ditemukan biang masalahnya harus bisa dikomunikasikan secara transparan kepada publik.

Tidak boleh ada upaya-upaya menutup-nutupi apalagi mengkriminalisasi penguji kualitas RON pertalite tersebut dengan alasan bikin kegaduhan, kecuali jika ternyata yang diuji adalah BBM oplosan.

Media memberitakan bahwa banyak publik merasakan sejak pertalite naik menjadi Rp10,000 jenis pertalite ini menguap lebih cepat. Jadi adanya temuan ini membuat hal tersebut jadi masuk akal.

Isu ini dibantah oleh Pertamina. Media-media memberitakan bahwa Pertamina sudah melakukan klarifikasi.

Pertamina mengklarifikasi bahwa tidak ada perubahan spesifikasi yang dilakukan.

Pertamina menjamin bahwa seluruh produk BBM yang disalurkan ke SPBU ataupun Pertashop sesuai dengan standar spesifikasi yang telah ditentukan.

Walaupun demikian secara kelembagaan Pertamina harus tetap menyelidiki permasalahan ini sebab isu tersebut telah merusak kredibilitas pertamina.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Termasuk kemungkinan bila ada oknum Pertamina yang bertindak diluar ketentuan, pertamina juga harus terbuka membuka peluang.

Menghukum adanya oknum internal yang sengaja ingin memperkaya diri sendiri dengan mengurangi standar pertalite.

Investigasi harus tetap dilakukan, jangan hanya klaim sepihak Pertamina saja.

Sebab klaim Pertamina dinilai publik tidak dapat dipercaya. Ini gawat, dampaknya berbahaya buat masa depan pertamina sendiri.

Opini: Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute.***

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Berita Terkait

Terdepan dalam Praktik Sustainable Finance, BRI Menjadi Satu-Satunya BUMN Penerbit Obligasi Hijau di Tahun 2024
Alokasi APBN Sebesar Rp145 Trliun akan Sia-sia Jika Bulog Serap Gabah Petani di Bawah HPP Rp6.500
Titiek Soeharto Semprot Bulog Tak Mampu Serap Gabah Sesuai Harga Pemerintah dengan Rp6500
Bayarkan Dividen Interim Rp20,33 T, BRI Komitmen Beri Keuntungan Nyata ke Pemegang Saham Terutama Negara
Dorong Ekonomi Kerakyatan yang Inklusif, Inilah 10 Bukti Nyata Tentang Kontribusi BRI untuk Negeri
Perkuat Komiten Anti Korupsi, BRI Gelar Sosialisasi Bersama KPK Tentang Bahaya dan Dampak Korupsi
Mencapai Lebih 1 Juta Agen, Ini Dampak Ekonomi dan Sosial Keberadaan AgenBRILink Milik BRI
Buka Akses Keuangan ke Masyarakat, Dirut BRI Sunarso Dapat Penghargaan ‘Impact on Financial Industry Leadership’
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 17 Januari 2025 - 15:14 WIB

Terdepan dalam Praktik Sustainable Finance, BRI Menjadi Satu-Satunya BUMN Penerbit Obligasi Hijau di Tahun 2024

Kamis, 16 Januari 2025 - 10:51 WIB

Alokasi APBN Sebesar Rp145 Trliun akan Sia-sia Jika Bulog Serap Gabah Petani di Bawah HPP Rp6.500

Kamis, 16 Januari 2025 - 08:27 WIB

Titiek Soeharto Semprot Bulog Tak Mampu Serap Gabah Sesuai Harga Pemerintah dengan Rp6500

Rabu, 15 Januari 2025 - 11:50 WIB

Bayarkan Dividen Interim Rp20,33 T, BRI Komitmen Beri Keuntungan Nyata ke Pemegang Saham Terutama Negara

Selasa, 14 Januari 2025 - 21:26 WIB

Dorong Ekonomi Kerakyatan yang Inklusif, Inilah 10 Bukti Nyata Tentang Kontribusi BRI untuk Negeri

Senin, 13 Januari 2025 - 20:21 WIB

Perkuat Komiten Anti Korupsi, BRI Gelar Sosialisasi Bersama KPK Tentang Bahaya dan Dampak Korupsi

Senin, 13 Januari 2025 - 10:13 WIB

Mencapai Lebih 1 Juta Agen, Ini Dampak Ekonomi dan Sosial Keberadaan AgenBRILink Milik BRI

Sabtu, 11 Januari 2025 - 10:55 WIB

Buka Akses Keuangan ke Masyarakat, Dirut BRI Sunarso Dapat Penghargaan ‘Impact on Financial Industry Leadership’

Berita Terbaru