BISNISNEWS.COM – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi tamu spesial Hari Lahir (Harlah) Ke-63 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Kegiatan PMII diselenggarakan di Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah, Jumat petang, 23 Juni 2023.
Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri saat orasi mengatakan Prabowo membatalkan satu acara di Jerman untuk hadir di PMII.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Proyek Tanggul Laut Fayah Kolaborasi RI‑Belanda Dimulai
Tiga UKM Makanan Indonesia Ikuti Seoul Food & Hotel 2025 Melalui Fasilitasi BNI
Raja Ampat Memanas: Empat Tambang Nikel Disorot, Indikasi Korupsi Menguat di Balik Izin Lingkungan

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Artinya beliau peduli pada calon pemimpin bangsa masa depan,” kata Abdullah Syukri.
Selain Prabowo, beberapa tokoh yang hadir pada acara tersebut, di antaranya Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Kedatangan Prabowo di Solo Disambut Relawan Jokowi dan Gibran yang Dukung Prabowo Presiden 2024
Baca Juga:
MAKI Laporkan Pimpinan KPK Terkait Lambannya Penanganan Kasus Korupsi Dana CSR Bank Indonesia
Duel Elon Musk dan Donald Trump: Dampaknya pada Kebijakan Energi Baru dan Pasar Saham Amerika
Juga Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, dan Ketua DPW PKB Jawa Tengah Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf.
Selain mengapresiasi kedatangan Prabowo di tengah sibuknya kunjungan kerja ke beberapa negara, Abdullah Syukri mengajak para kader PMII untuk menjadi motor penggerak bangsa dan ikut terlibat memimpin Nusantara.
“Saya mengajak sahabat-sahabat sekalian mari bersama-sama membesarkan dan memenangkan pergerakan kepemimpinan dengan jauh lebih baik lagi.”
“Mari berinovasi dengan kreativitas untuk bersama-sama membawa perubahan dan peradaban yang signifikan bagi bangsa kita tercinta Bangsa Indonesia,” katanya.
Baca Juga:
Bank DKI–Bank Maluku Malut Jalin KUB, Dorong Konsolidasi Perbankan Daerah
CSA Index Juni 2025 Jadi Bukti Momentum Kebangkitan Pasar Saham Nasional
Komitmen BRI Mendapat Pengakuan atas Peran Nyata dalam Urban Farming dan Pemberdayaan Perempuan
Abdullah Syukri mengajak para kader untuk memperkuat intelektualitas dan kaderisasi.***