BISNISNEWS.COM – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing masuk bersih senilai Rp9,59 triliun ke pasar keuangan domestik selama periode 13-16 Maret 2023.
“Berdasarkan data transaksi 13-16 Maret 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp9,59 triliun,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, di Jakarta, Minggu 19 Maret 2023.
Aliran modal asing masuk tersebut berasal dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp10,31 triliun. Namun, terdapat aliran modal asing keluar bersih di pasar saham sebesar Rp0,73 triliun. Konten artikel ini dikutip dari media online Ekonominews.com, salah satu portal berita terbaik di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Intip Strategi BRI Turunkan Rasio Kredit Bermasalah, Kualitas Aset Semakin Baik
Inovasi ASUS ZenBook Terbaru: Laptop Tipis dengan Fitur Lengkap untuk Semua Kebutuhan Anda
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejak 1 Januari hingga 16 Maret 2023, aliran modal asing masuk bersih di pasar SBN tercatat Rp39,67 triliun, dan modal asing keluar bersih di pasar saham Rp0,52 triliun.
Selain itu, Erwin mengatakan imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun naik ke level 6,93 persen. Level yield surat utang Indonesia tersebut lebih menarik dan jauh dari yield surat utang Amerika Serikat atau UST Treasury Note tenor 10 tahun yang turun ke level 3,577 persen.
Sedangkan, premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun naik ke posisi 103,48 basis poin (bps) per 16 Maret 2023 dari 98,22 bps per 10 Maret 2023.
Baca Juga:
Terus Berinovasi Tingkatkan Layanan Perbankan, Bank Kustodian BRI Tawarkan Multi-share Class
Perkuat Kolaborasi bagi Pertumbuhan Perbankan Nasional, BRI Gelar Acara Treasury Banking Summit
Indeks dolar AS (DXY) melemah ke level 104,42. Indeks dolar AS adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap enam mata uang negara utama lainnya, yakni euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.
BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.*** Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Bisnisnews.com, semoga bermanfaat.