5 Permintaan Pedagang Pasar kepada Pemerintah, Salah Satunya Tinjau Ulang Kenaikkan Harga BBM

- Pewarta

Selasa, 30 Agustus 2022 - 18:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Press Conference Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Pasar Minggu, Selasa (30/8/2022). (Dok. Appsi.id)

Press Conference Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Pasar Minggu, Selasa (30/8/2022). (Dok. Appsi.id)

kmBISNIS NEWS – Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indnesia (APPSI) meminta pemerintah untuk meninjau ulang rencana kebijakan menaikkan harga BBM.

“Kami minta tinjau ulang rencana kebijakan menaikkan harga BBM,” kata Sekjen DPP APPSI Mujiburohman di Jakarta, Selasa, 30 Agustus 2022.

Selain itu APPSI juga minta meninjau ulang kebijakan fiskal atau kebijakan moneter yang bersifat dapat memicu kenaikan harga dan barang-barang kebutuhan pokok/ penting lainnya.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Mujiburohman, ada empat lagi permintaan APPSI kepada pemerintah, yaitu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar, dan memastikan kelancaran distribusi BBM bersubsidi.

“Kami juga meminta pemerintah menjaga hubungan baik dengan negara-negara dunia untuk mencegah terjadinya penghentian pasokan bahan baku pangan yang sumbernya dari impor,” kata Mujiburohman.

“Permintaan kami terakhir adalah agar pemerintah memberikan bantuan permodalan,” imbuhnya.

Mujiburokhman menjelaskan, sampai Juli 2022, tingkat inflasi tahunan sudah mencapai 4,94%, melampaui APBN 2022
yang diperkirakan sebesar 2% – 4%.

Inflasi ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan
di bulan-bulan mendatang, sehingga berpotensi semakin menggerus daya beli konsumen.

Saat ini, harga kebutuhan pokok, seperti cabai, daging, bawang putih, telur dan beberapa kebutuhan pokok lainnya terus mengalami kenaikan.

Kenaikan bahan pokok tersebut diatas dipicu oleh 6 hal, yaitu:

1. Kenaikan PPN dari 10% menjadi 11%
2. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar
3. Ketidaklancaran pasokan BBM bersubsidi mengakibatkan kenaikan tarif angkut

5. Terjadinya perang Ukraina dan Rusia menyebabkan berkurangnya pasokan bahan baku pangan dan pakan ternak
6. Kenaikan Bea Cukai atas produk tertentu.

“Situasi dan kondisi tersebut diatas, menyebabkan menurunnya omzet pedagang pasar, daya beli masyarakat, belum sepenihnya pulih,” kata Mujiburohman.***

Berita Terkait

Romadhon Jasn Menjadi Direktur Sapulangit Public Relations, Ditunjuk Sapulangit Media Circle (SMC)
BRI Siapkan Dana Rp3 Triliun untuk Buyback Saham, Optimis Terhadap Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang
Sapulangit PR dan Persrilis.com Berikan Jasa Public Relations dan Komunikasi Terpadu Lewat Press Release
Bank DKI Terapkan Layanan Terbatas Selama Libur Lebaran 2025, Jaga Kenyamanan Nasabah
BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID Perkuat Integrasi Rantai Pasok Aluminium Nasional dengan Proyek SGAR Fase II
Perluas Aksesibilitas Masyarakat, DPLK BRI Jalin Kerja Sama dengan Bank Raya Melalui Digitalisasi Dana Pensiun
Hadirkan Solusi Keuangan Digital untuk Pengemudi, BRI dan Blue Bird Perkuat Kerjasama
BRI Hadirkan Solusi Eksklusif Private Signature Outlet di Surabaya, Perluas Layanan Wealth Management

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 08:22 WIB

Romadhon Jasn Menjadi Direktur Sapulangit Public Relations, Ditunjuk Sapulangit Media Circle (SMC)

Senin, 14 April 2025 - 13:14 WIB

BRI Siapkan Dana Rp3 Triliun untuk Buyback Saham, Optimis Terhadap Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang

Senin, 14 April 2025 - 07:29 WIB

Sapulangit PR dan Persrilis.com Berikan Jasa Public Relations dan Komunikasi Terpadu Lewat Press Release

Kamis, 3 April 2025 - 11:15 WIB

Bank DKI Terapkan Layanan Terbatas Selama Libur Lebaran 2025, Jaga Kenyamanan Nasabah

Kamis, 27 Maret 2025 - 13:13 WIB

BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID Perkuat Integrasi Rantai Pasok Aluminium Nasional dengan Proyek SGAR Fase II

Berita Terbaru